Emmanuel Macron Benarkan Tampilan Kartun Nabi, Pemimpin Chechnya: Teroris Terinspirasi oleh Anda

- 28 Oktober 2020, 11:05 WIB
Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov.
Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov. /Al Jazeera

PR DEPOK  Pemimpin wilayah Chechnya, Ramzan Kadyrov, yang mayoritas penduduknya beragama islam menilai bahwa Presiden Prancis, Emmanuel Macron, menginspirasi teroris dengan membenarkan perlindungan hak menggunakan kartun Nabi Muhammad sebagai kebebasan berbicara.

Pemimpin yang merupakan sekutu dari Presiden Rusia, Vladimir Putin itu mengomentari sikap Emmanuel Macron yang memperingatkan warganya yang tinggal atau bepergian ke negara mayoritas muslim untuk berhati-hati.

Tak lain lantaran kemarahan muslim akibat kartun Nabi Muhammad agama mereka masih sangat kuat di sejumlah negara.

Baca Juga: Tanggapi Tindakan Emmanuel Macron yang Sudutkan Islam, Arie Untung Enggan Gunakan Produk Prancis

Perselisihan yang terjadi antara negara mayoritas muslim dengan Prancis ini berawal dari serangan pisau yang menewaskan seorang guru sejarah di area sekolah pada 16 Oktober 2020 lalu.

Guru yang bernama Samuel Paty itu dipenggal oleh seorang pria asal Chechnya, karena telah menunjukkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya.

Untuk diketahui, karikatur Nabi Muhammad ini juga sempat beberapa kali diterbitkan oleh majalah satir di Paris, Charlie Hebdo, yang berujung pada serangan pada tahun 2015 terhadap kantor majalah tersebut dan menewaskan 12 orang.

Baca Juga: Indonesia Rayakan Hari Sumpah Pemuda, Menag: Milenial Mampu Bawa Perubahan Besar Membangun Negeri

Bagi umat islam, menampilkan karakter Nabi Muhammad adalah hal yang dilarang dan merupakan penghinaan terhadap tokoh agama dalam kepercayaan mereka.

Sementara itu, Ramzan Kadyrov, mengatakan bahwa Emmanuel Macron telah keliru dalam mengkarakterisasi tampilan kartun tersebut sebagai kebebasan berbicara.

“Anda memaksa orang ke dalam terorisme, mendorong orang ke arahnya, tidak memberikan mereka pilihan apapun,” tuturnya melalui unggahan di Instagram pribadinya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Jadikan Penganutnya Budak Seks, Pemimpin Sekte Cabul NXIVM Divonis 120 Tahun Penjara

Ramzan Kadyrov juga menyebutkan bahwa sikap Emmanuel Macron dapat menumbuhkan gerakan ekstremisme di kalangan pemuda.

“Anda dapat dengan berani menyebut diri Anda sebagai pemimpin dan inspirasi terorisme di negara Anda,” tutur Ramzan Kadyrov.

Untuk diketahui, Emmanuel Macron sebelumnya menyebut bahwa Samuel Paty adalah seorang pahlawan dalam diam, dan ia berjanji akan melawan separatis islam di Prancis.

Baca Juga: Temukan Endapan Metana Besar di Arktik Mulai Terlepas, Ilmuwan Cemas Bisa Percepat Pemanasan Global

Di sisi lain, pihak Pemerintah Prancis mengatakan bahwa pernyataan Ramzan Kadyrov tidak akan mengintimidasi mereka.

“Kami tidak akan terintimidasi dan akan mengawasi mereka yang menebar kebencian, yang dalam kasus Kadyrov, tidak dapat diterima,” ujar salah seorang pejabat di pemerintahan kepresidenan Prancis.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x