Network
PR DEPOK - Bagi seseorang yang telah terobsesi dengan satu hal akan melakukannya tanpa pikir panjang, entah itu obsesinya dinilai baik ataupun tidak oleh orang lain.
Begitupun yang dilakukan oleh salah seorang seniman tato asal Brasil yang sengaja memodifikasi tubuhnya hingga mirip dengan Orc di kehidupan nyata.
Orc adalah karakter fisik yang memiliki tampilan buas mirip goblin atau sekumpulan monster berbentuk monster manusia yang brutal serta liar.
Baca Juga: Penyidik Gabungan Polri Tetapkan Tiga Tersangka Baru Kasus Kebakaran Gedung Utama Kejaksaan Agung
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central, seniman berusia 41 tahun ini sejak usia remaja telah membuat tato dan memodifikasi tubuhnya.
Pria yang berasal dari Kota Iguatemi ini menjalani beberapa prosedur yang membuatnya terlihat unik.
Seorang ayah satu anak ini membuat tato bola matanya dengan nuansa berwarna hitam.
Baca Juga: Habib Rizieq Dinilai Kerap Picu Kerumunan, Muhammadiyah Minta Satgas Covid-19 Tindak Tegas Acaranya
Tak hanya itu, ia juga membuat tato tubuhnya hampir sekitar 80 persen.
Bahkan, ia juga membelah lidahnya menjadi dua hingga irisan telinga.
Namun, penampilannya yang paling menarik perhatian adalah bagian gigi gading palsunya.
Dilaporkan, pria yang tidak disebutkan namanya itu telah menghabiskan dana sebesar Rp7.1 juta untuk memasang sepasang gading palsu di bawah giginya.
Baca Juga: Ditargetkan Rampung Mei 2021, Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac Masuki Tahap Monitoring
Besaran dana yang dihabiskan itu agar membuat dirinya mirip makhluk fisik yang digambarkan dalam film dan video gim populer seperti Warcraft.
Namun, ia tidak menyebutkan secara jelas apakah gigi gading palsunya tersebut bisa dilepas atau dipasangkan secara permanen.
"Aku mencoba menjadi diriku sendiri, ini hanya ideku. Inspirasiku datang dari hati, aku tidak terinspirasi oleh siapapun," katanya.
Baca Juga: Dukung RUU Minol, PKS: Indonesia Darurat Minuman Beralkohol, Butuh Aturan Lebih Komprehensif
Pria tersebut mengaku senang dengan penampilannya yang unik. Meskipun, keluarga dan teman-temannya tidak menyetujui dengan apa yang dilakukan oleh dirinya.
Ibunya bahkan disebutkan membenci dirinya hingga tidak tahan sekadar melihat penampilannya.
Tetapi, sang ayah berusaha untuk menoleransi apa yang dilakukan oleh dirinya.
Sebagian besar temannya menganggapnya aneh, tetapi itu adalah hasratnya dan dia tidak menyerah dalam keadaan apapun.*
