Joe Biden Perkuat Kemenangan di Georgia, Donald Trump: Waktu yang Akan Menjawab

- 14 November 2020, 10:38 WIB
Hasil Pilpres AS sementara Trump vs Biden.
Hasil Pilpres AS sementara Trump vs Biden. /Tangkapan layar YouTube.com/ CNA

PR DEPOK - Pada Jumat lalu, Joe Biden, presiden terpilih Amerika Serikat (AS) memperkuat kemenangannya setelah memenangkan suara terbanyak di negara bagian, Georgia.

Menurut Edison Research, Carolina Utara menjadi salah satu negara bagian dengan perhitungan suara yang luar biasa.

Setelah menyelesaikan perhitungan suara, Joe Biden mendapatkan perolehan suara sebanyak 306.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tuai Polemik, Kurangnya Fasilitas Proteksi Covid-19 hingga Soal Kesehatan

Sedangkan Donald Trump dari partai Republik memperoleh suara sebanyak 232.

Angka-angka tersebut hampir serupa dengan kejadian saat Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton pada 2016 lalu dengan memperoleh angka 306.

Sementara itu, Donald Trump dalam acara di Gedung Putih memperkirakan bahwa vaksin virus corona atau Covid-19 akan tersedia untuk seluruh populasi masyarakat pada bulan April.

Baca Juga: Pemeritah Klaim Mampu Tekan Angka Kemiskinan hingga 0 Persen di Periode Kedua Presiden Jokowi

Sedangkan, dirinya mengakui mungkin akan meninggalkan Gedung Putih pada bulan Januari mendatang.

"Pemerintah ini tidak akan melakukan lockdown. Mudah-mudahan, uh, apapun yang terjadi di masa depan-siapa yang tahu pemerintahan yang mana? Saya kira waktu yang akan menjawabnya," kata Donald Trump dalam sambutan publiknya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters pada Sabtu, 14 November 2020.

Setelah acara tersebut, Donald Trump tidak menjawab pertanyaan apapun.

Baca Juga: Indonesia Dinilai Miliki Peran Penting di Laut China Selatan, AS: Jaga Stabilitas Keamanan Kawasan

Sebelumnya, Donald Trump telah mengklaim tanpa bukti bahwa terdapat kecurangan pemilu yang meluas.

Dirinya menolak untuk menyerah dan menggugat ke pengadilan.

Namun, pejabat pemilu di negara bagian melaporkan bahwa tidak ada penyimpangan dalam proses pengambilan maupun perhitungan suara.

Baca Juga: Kurangi Kriminalitas di Tengah Masyarakat, Fraksi PKS Dukung RUU Minol

Hal itu menyebabkan beberapa gugatan yang dilayangkan Donald Trump gagal di pengadilan.

Meski Donald Trump belum menyerah, namun Joe Biden menegaskan bahwa mereka akan terus maju dengan upaya transisi.

Suara populer nasional memang tidak menentukan hasil pemilu.

Baca Juga: Bank Tanah dalam UU Cipta Kerja Pangkas Masalah Ketersediaan Lahan, Berikut 6 Fungsinya

Namun, Joe Biden unggul dengan lebih dari 5.3 juta suara atau 3.4 poin persentase.

Dalam suara populer, Joe Biden mendapatkan bagian suara sebesar 50.8 persen, sedikit lebih tinggi dari bagian suara Ronald Reagan pada tahun 1980 saat dirinya mengalahkan Jimmy Carter.

Kemudian, untuk dapat mengalahkan Joe Biden, Donald Trump harus membatalkan kepemimpinan Joe Biden setidaknya di tiga negara bagian.

Baca Juga: Terima 800 Aduan, KPAI Nilai PJJ Fase Dua Masih Beratkan Siswa

Namun sejauh ini, Donald Trump gagal membuktikan bahwa dirinya dapat melakukan hal tersebut.

Negara-negara bagian memiliki tenggat waktu 'safe harbour' 8 Desember untuk mengesahkan pemilihan mereka dan memilih pemilih untuk Electoral College, yang secara resmi akan memilih presiden baru AS pada 14 Desember mendatang.

Lebih lanjut, penolakan Donald Trump dalam menerima kekalahan telah menghentikan transisi resmi.

Baca Juga: Terdorong Peningkatan Produksi di Libya, Harga Minyak Dunia Kembali Melemah

Agen federal yang melepaskan dana untuk presiden terpilih mendatang, Administrasi Layanan Umum, belum mengakui kemenangan Joe biden dan menolaknya untuk mengakses ke ruang kantor dan sumber daya federal.

Selain itu, Koresponden Fox News, Geraldo Rivera yang juga merupakan orang kepercayaan Donald Trump, telah berbicara dengan Donald Trump melalui telepon pada Jumat, 13 November 2020 waktu setempat.

Dirinya mengungkapkan bahwa Donald Trump akan mengikuti Konstitusi AS dan menyerahkan kantornya setelah setiap suara benar-benar dihitung.

Baca Juga: Sebut Kehadiran Dirut Jiwasraya Bukan untuk Pemeriksaan, KPK: Bahas Polis Asuransi

"Dia (Donald Trump) mengatakan pada saya bahwa dia seorang realis. Dia juga mengatakan bahwa dirinya akan melakukan hal yang benar. Saya tidak menangkap kesan bahwa dia sedang merencanakan penggulingan pemerintah terpilih. Dia hanya ingin pertarungan yang adil," tutur Rivera dalam wawancara dengan Fox News.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah