Oded M Danial: Buah Hasil Program Kang Pisman, 157 RW di Bandung Tak Lagi Buang Sampah ke TPS

23 September 2020, 20:20 WIB
PENGUNJUNG mengamati karya instalasi dari barang bekas pada Festival Kang Pisman di Kota Bandung, Jumat 6 Desember 2019.* /ANTARA./

PR DEPOK - Sampah hingga kini masih menjadi masalah besar di Indonesia, bahkan di dunia. Pasalnya, banyak orang yang masih sembarangan membuang sampah hingga mengakibatkan pencemaran lingkungan.

Selain itu, tingginya jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat juga menimbulkan permasalahan dalam pengelolaan sampah.

Namun, hal tersebut tampaknya dapat diatasi jika masyarakat bersama-sama saling bantu dalam proses pengolahan sampah.

Baca Juga: Darurat Covid-19, Pemprov DKI Jakarta Buka Loker Nakes, Siap Digaji Rp15 Juta per Bulan

Seperti salah satu gerakan yang dibuat oleh Pemerintah Kota Bandung terkait pengelolaan sampah, yaitu Kang Pisman.

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi kangpisman.com, gerakan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah, warga, swasta dan lainnya dalam membangun kebiasaan baru terkait pengelolaan sampah yang lebih maju.

Kang Pisman sendiri adalah sebuah singkatan dari KANG (Kurangi), PIS (Pisahkan), MAN (Manfaatkan) sampah.

Gerakan ini dibuat karena berkaca pada pengalaman buruk yang pernah dialami oleh Bandung, yaitu pada tahun 2005, tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Leuwigajah meledak dan Bandung menjadi lautan sampah.

Baca Juga: Diprediksi Mulai Kuartal III, Ahli Sarankan Masyarakat Lakukan Langkah Ini Minimalisir Dampak Resesi

Menghindari kejadian serupa, akhirnya gerakan ini dapat dibentuk dan dilakukan oleh masyarakat Kota Bandung.

Kini masyarakat dari 157 Rukun Warga (RW) di Kota Bandung tak lagi membuang sampahnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara.

Pasalnya mereka sekarang sudah mampu melakukan pengolahan sampah rumah tangganya sendiri.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial dalam acara peringatan 2 tahun mengabdi bersama Yana Mulyana yang merupakan Wakil Wali Kota Bandung.

Baca Juga: Arief Poyuono Tuding Anies Baswedan Ikut Andil dalam Mandeknya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Ini sebagai buah dari program penanganan sampah yang kami sebut Kang Pisman, yaitu singkatan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan sampah," ucap Oded, pada Selasa 22 September 2020, seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.

Menurut Oded M Danial, dengan gerakan Kang Pisman, sampah sisa kegiatan rumah tangga dapat diolah juga dimanfaatkan oleh masyarakat sendiri, baik sampah organik maupun anorganik.

Wali Kota Bandung tersebut juga menjelaskan hasil dari pengolahan sampah yang dilakukan masyarakat dari gerakan Kang Pisman.

"Yang organik mereka jadikan pupuk tanaman pekarangan, sementara anorganik dijadikan berbagai kerajinan atau dijual ke bank sampah," ujar Oded M Danial.

Baca Juga: Pemekaran Aceh Jadi Dua Provinsi Akan Terealisasi, Mantan Anggota DPR: Tinggal Ditandatangani Jokowi

Menurutnya, program ini menjadi gerakan yang cukup masif di Kota Bandung. Sehingga pada akhirnya dapat melahirkan inovasi-inovasi atau kreativitas baru dalam pengelolaan sampah.

"Seperti lahirnya program 'buruan sae' yang merupakan program pemanfaatan lahan sempit atau pekarangan menjadi media penanaman sayuran dan peternakan. Lalu, pupuknya diambil dari pupuk sisa sampah organik rumah tangga," kata Oded.

Oded M Danial juga mengungkapkan bahwa selama 2 tahun menjabat, banyak penghargaan yang telah diraih, baik nasional maupun internasional.

Selain itu, tingkat kerukunan lintas agama di Kota Bandung juga terus meningkat. Hal itu terbukti dari semakin intensifnya silaturahmi agama di Kota Bandung.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Pemprov Jabar kangpisman.com

Tags

Terkini

Terpopuler