PR DEPOK - Pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, sekitar pukul 06.30 hingga 08.00 WIB, terjadi longsor di Kp. Batu Korsi, RT. 002 RW. 026, Desa Gununghalu, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Longsor ini mengakibatkan tertutupnya jalan penghubung antara Desa Sirnajaya dan Desa Gununghalu, sehingga menghambat aktivitas warga sekitar.
Upaya Penanggulangan Longsor oleh Babinsa dan Warga
Baca Juga: MALAM INI Link Nonton Perebutan Tempat Ketiga BRI Liga 1 Leg 1: Bali United vs Borneo FC
Babinsa Desa Gununghalu, Sertu Asep Tajudin H., bersama warga masyarakat segera melaksanakan kegiatan gotong royong untuk membersihkan material longsor yang menutupi sebagian badan jalan desa.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan semangat tinggi meskipun material longsor cukup banyak akibat curah hujan tinggi yang terjadi pada hari Jum'at, 24 Mei, pukul 21.30 WIB.
Dampak Kerugian dan Tindakan Penanggulangan
Baca Juga: Simak Rekomendasi Bakso di Tulungagung Terbaik yang Pastinya Memuaskan
Beruntung, tidak ada kerugian personel maupun materil yang dilaporkan dalam kejadian longsor ini. Tindakan cepat yang diambil oleh Babinsa Sertu Asep Tajudin H. meliputi:
1. Melaporkan kejadian tersebut kepada Danramil 0903/Gununghalu.
2. Berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Gununghalu untuk penanganan lebih lanjut.
3. Melaksanakan gotong royong bersama warga sekitar untuk membersihkan material longsor yang menutupi badan jalan desa.
Semangat Gotong Royong Warga
Baca Juga: Cara Mudah Buat Bolu Pisang Kukus, Intip Resep dan Cara Buatnya di Sini
Kehadiran Babinsa dan antusiasme warga dalam kegiatan ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi. Kerja sama antara aparat desa dan masyarakat membuktikan bahwa semangat kebersamaan dan solidaritas masih sangat kuat di tengah masyarakat Desa Gununghalu.
"Tidak ada tantangan yang terlalu besar ketika kita bergotong royong. Kekuatan kebersamaan mampu mengatasi segala rintangan," kata Babinsa Sertu Asep Tajudin H saat ditemui PikiranRakyat-Depok.com di lokasi kejadian.
Kegiatan gotong royong ini tidak hanya berhasil membuka kembali akses jalan yang tertutup longsor, tetapi juga mempererat hubungan antara aparat desa dan warga.
Dengan demikian, masyarakat dapat kembali beraktivitas normal dengan lebih cepat, dan potensi bencana serupa di masa depan dapat diminimalisir melalui kerjasama dan kesiapsiagaan yang lebih baik.