“Kebijakan itu belum memungkinkan dilakukan secara meluas, karena kita baru punya 500-an test kits. Apabila pemerintah pusat sudah mengirimkan lebih banyak, baru akan dilakukan rapid test kepada masyarakat umum yang ingin melakukan pemeriksaan,” ujarnya.
Untuk diketahui hasil dari rapid test biasanya akan diketahui dalam waktu lima jam. Nantinya, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jabar sebagai rujukan laboratorium COVID-19 karena sudah memenuhi persyaratan.
Lebih lanjut, mantan Wali Kota Bandung tersebut mengatakan saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar sudah menggelontorkan dana sebesar Rp 48 miliar untuk penanganan virus corona yang mana dana tersebut setengahnya digunakan untuk membeli test kit.
“Kita membeli alat test kits dari Korea Selatan. Nantinya proses pemeriksaan itu menggunakan pola swab yakni di hidung dan tenggorokan,” katanya.
Untuk itu, proses rapid test COVID-19 ini akan diprioritaskan terlebih dahulu di sejumlah wilayah di Jawa Barat, yang memiliki tingkat kewaspadaannya lebih tinggi dibanding daerah lainnya.
“Untuk sementara kita salurkan ke wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. Sebagai contoh di Bekasi kemarin yang asalnya nol jadi sembilan orang yang dinyatakan positif virus corona,” ujarnya.***