Dikunjungi Bupati Bandung untuk Membeli Dagangannya, Pedagang di Banjaran Ini Menangis

- 9 Juni 2023, 12:56 WIB
Bendera Merah Putih setengah tiang dipasang oleh para pedagang Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Juni 2023.
Bendera Merah Putih setengah tiang dipasang oleh para pedagang Pasar Banjaran di Kabupaten Bandung, Kamis, 8 Juni 2023. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah/

Baca Juga: Kenali Manfaat dan Jenis Minyak Bayi, Bantu Lindungi Kulit Buah Hati

Sebaliknya, dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa seorang pedagang ayam bernama Lia (53) telah meninggal dunia karena diduga mengalami tekanan pikiran yang berlebihan akibat hutang pembayaran kios yang baru. Hal ini sangat disayangkan mengingat pedagang tersebut sebelumnya sempat mengeluhkan kondisi keuangan yang dihadapinya.

"Memang sudah sakit-sakitan selama dua bulan, ditambah mungkin stres. Dia enggak punya suami, anaknya banyak. Dia sudah bayar DP (uang pangkal) buat kios yang baru ke PT, tahu cicilannya besar. Masuk ICU selama 20 hari, meninggal pas pedagang ke Soreang," katanya.

Pada Senin, 28 Mei 2023, Komisi B DPRD Kabupaten Bandung bertemu dengan para pedagang Pasar Banjaran di Soreang. Namun, pertemuan tersebut berakhir tanpa kesepakatan, sehingga para pedagang memutuskan untuk mendatangi setiap fraksi di DPRD Kabupaten Bandung.

Ada tujuh fraksi yang sepakat untuk mendorong Pemerintah Kabupaten Bandung agar menunda tahapan revitalisasi Pasar Banjaran hingga ada keputusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung. Perselisihan di PTUN Bandung ini terkait dengan gugatan yang diajukan oleh para pedagang terkait revitalisasi pasar.

Baca Juga: 6 Tempat Sate di Kupang, NTT yang Rasanya Gurih, Catat Lokasinya

Meskipun legislatif telah meminta eksekutif untuk menunda tahapan revitalisasi, Pemerintah Kabupaten Bandung tetap bertekad melanjutkannya. Pada awal pekan ini, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, mengunjungi Pasar Banjaran untuk melihat relokasi para pedagang.

Selama kunjungan tersebut, Dadang membeli 1 kilogram kerupuk mie di kios Hj Nia. Harganya adalah Rp22.000, namun Hajah Nia bersedia menjualnya dengan harga Rp20.000 khusus untuk sang bupati. Bahkan, dia menyatakan bahwa tidak masalah jika kerupuk mie tersebut diberikan secara gratis.

"Saya juga mendoakan bupati sehabis sholat zuhur, sing janten ahli surga, hatur nuhun SK (surat keputusan terkait revitalisasi pasar) dicabut. Har, ari pek teh dibukbak. Balik lagi ke pasar (setelah sholat), sudah dipasangi pagar seng (untuk menutupi kios pedagang)," kata Hajah Nia.

Meskipun awalnya senang dengan kedatangan Dadang ke Pasar Banjaran, namun kekecewaan mulai muncul di hati para pedagang. Hajah Nia merasa kecewa karena Bupati Bandung tidak menunjukkan dukungannya kepada mereka. Rencana para pedagang untuk menggelar syukuran akhirnya tidak terwujud.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x