PR DEPOK - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyambangi Bareskrim Polri guna memberikan pendapat ahli tentang dugaan kebocoran data pribadi 279 juta Warga Negara Indonesia (WNI).
"Kami pertemuan di atas untuk berbicara masalah BPJS Kesehatan, kami menyampaikan dari kapasitas ahli," kata Kepala Pusat Operasi Keamanan BSSN Brigjen TNI Ferdinand Mahulette dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Senin, 24 Mei 2021.
Ferdinand tidak bersedia mengungkapkan hasil pertemuan BSSN dan Bareskrim Polri secara gamblang. Hal ini lantaran dia merasa tidak memiliki kapasitas untuk menjelaskannya.
Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Kontrak Habis, Georginio Wijnaldum Diincar Bayern Munich
"Sebenarnya kami enggak punya kapasitas untuk ngomong itu," ujarnya.
Namun, Ferdinand mengakui penjelasan hasil penyidikan diserahkan kepada Bareskrim Polri dan Siber Polri. BSSN masih menyelidiki dugaan kebocoran data 279 penduduk.
"Yang bisa kami sampaikan bahwa sampai saat ini kami masih penyelidikan. Kami tidak punya kapasitas untuk menjelaskan apa yang sudah kami temukan, nanti akan sampaikan," tuturnya.
Ferdinand mengaku tidak tahu apakah pertemuan dengan Bareskrim Polri juga dihadiri oleh BPJS Kesehatan.
"Saya tidak tahu, kami cuma dengan Bareskrim Polri dari bagian Siber," ucapnya.