PKS Berencana Lakukan Survei Kembali, Bukan Penentu untuk Depak Mohammad Idris

- 1 Maret 2020, 19:35 WIB
Ketua DPD PKS Kota Depok, Moh. Hafid Nasir saat ditemui Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam acara 'Talk Show Pembangunan Bakal Calon Walikota Depok' pada Minggu, 1 Maret 2020.*
Ketua DPD PKS Kota Depok, Moh. Hafid Nasir saat ditemui Depok.Pikiran-Rakyat.com dalam acara 'Talk Show Pembangunan Bakal Calon Walikota Depok' pada Minggu, 1 Maret 2020.* /Amir Faisol/PR

PIKIRAN RAKYAT - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana untuk melakukan kembali survei elektabilitas bagi ketiga bakal calon Wali Kota Depok 2020 pada akhir Maret sebagai langkah strategis politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada September mendatang.

Ketua DPD PKS Kota Depok, Moh. Hafid Nasir menyampaikan survei ini dilakukan setelah partainya melakukan gerilya melalui dialog publik di 11 kecamatan dalam beberapa bulan terakhir.

Hafid menyatakan dari survei tersebut akan dilihat data-data secara statistik apakah elektabilitas ketiga bakal calon di antaranya Farida Rahmayanti, Imam Budi Hardono, dan termasuk dirinya mengalami peningkatan atau bahkan menurun.

PKS akan menggandeng sekira tiga lembaga survei dari eksternal partai untuk mengetahui elektabilitas ketiga bakal calon tersebut.

Baca Juga: Bandara Kertajati Dipilih sebagai Lokasi Transit, Kepala Dinkes Indramayu: Jangan Terlalu Khawatir Tertular Virus Corona 

Demikian disampaikan Moh. Hafid Nasir saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com dalam acara 'Talk Show Pembangunan Bakal Calon Wali Kota Depok' pada Minggu, 1 Maret 2020.

"Kami akan melakukan survei dari hasil dialog publik yang dilakukan di 11 kecamatan sehingga menjadi rekomendasi ke DPW PKS Jawa Barat," kata Hafid.

Sementara ini, Hafid masih meyakini dialog publik yang menjadi program rutin partainya tersebut menjadi langkah yang sangat bagus untuk menaikkan elektabilitas para calon.

Dia mengklaim partainya terus berupaya memberikan politik gagasan yang dituangkan dalam bentuk pemaparan program kerja dari masing-masing bakal calon.

Baca Juga: Setelah Viral, Via Vallen 'Pamer' Keindahan Wisata Ranu Manduro 

Lebih jauh, setelah hasil survei itu berhasil diperoleh, Hafid menegaskan sebagai DPD, pihaknya tidak memiliki kuasa untuk memastikan siapa nama-nama yang kemudian akan didaftarkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada kontestasi Pilkada 2020 mendatang.

Pasalnya, semua keputusan bertumpu kepada keputusan DPP PKS.

Saat ini, pihaknya hanya menunaikan tugas dari DPP untuk meningkatkan mesin partai di Kota Depok. Termasuk juga menaikkan elektabilitas ketiga nama bakal calon Wali Kota Depok.

Hafid menjelaskan hasil survei pada bulan Maret mendatang bukan menjadi keutusan akhir dari PKS untuk tetap mengusung ketiga bakal calon yang berasal dari internal partai atau bahkan tetap mengusung petahanan, Idris Marham.

Baca Juga: WNI ABK Diamond Princess Akan Tiba di Bandara Kertajati Malam Ini 

Oleh karena itu, DPD PKS Kota Depok juga akan menggunakan survei sebagai parameter untuk tetap mempertahankan Mohammad Idris atau bahkan mendepaknya di pemilihan September mendatang.

"Tidak bisa ditentukan di Maret keputusan final hak mutlak DPP. Tapi kita lakukan survei di petahana juga untuk menentukan beberapa tokoh yang muncul temasuk tiga balon," tutur Hafid.

Menyoal survei untuk petahana, Hafid menegaskan persentase hasil survei bukan menjadi tolak ukur utama.

Baca Juga: Refill Station Jadi Alternatif ketika Belanja demi Kurangi Sampah Plastik 

Akan tetapi, PKS tetap akan melihat adanya akseptabilitas atau kepercayaan publik yang tinggi sebagai tumpuan akhir keputusan partai.

"Makanya ada pandangan dari kami untuk disampaikan ke DPW dan DPP soal hasil survei," ungkapnya.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x