"Kalau untuk skrining okelah tapi kalau untuk tes pasien di rumah sakit itu buang waktu sekali," tutur Alif.
Baca Juga: Gempa Kembali Guncang Pesisir Pangandaran, Getaran Hingga Tasikmalaya
Fokus PCR dan Kembangkan Labkesda
Selanjutnya, Alif mendesak agar Pemerintah Kota Depok segera mengejar agar pelaksanaan PCR (Polymerase Chain Reaction) bisa dilakukan secara mandiri.
Tenaga medis sudah seharusnya fokus melakukan pengecekan spesimen dengan melakukan uji swab.
Hanya saja, rencana ini bisa berhasil kalau Pemerintah Kota Depok berani mengembangkan Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah) menjadi laboratorium khusus untuk penanganan Covid-19.
Dalam pandangannya, bila langkah ini diambil maka penanganan Covid-19 bisa menghemat waktu dua sampai tiga hari untuk mengetahui hasil pengecekan pasien suspect COVID-19 di rumah sakit.
Baca Juga: Sertifikat Belum Kembali, Nenek Arpah Korban Penipuan di Depok Ajukan Gugatan Perdata
"Begitu kita tahu hasilnya negatif bisa kita pulangkan atau pindahkan ke ruang noncovid artinya perawatnya juga enggak perlu pakai baju astronot (Hazmat)," ungkapnya.
Menurutnya, langkah ini menjadi sangat mendesak untuk ditindaklanjuti lantaran masalah yang terjadi di lapangan saat ini.