Dia menjelaskan warga terdampak yang dimaksud merupakan warga yang biasanya sebelum ada pandemi ini masih aktif bekerja namun sekarang terpaksa harus berhenti bekerja karena dampak pandemi COVID-19.
Baca Juga: Apresiasi Tenaga Medis, Qatar Airways Sediakan 100.000 Tiket Gratis
"Warga terdampak biasanya kalau ada orang yang rutin ada income tiba-tiba putus akan terganggu. (Sementara) mungkin harus ngasih makan istri dan anak-anaknya," tuturnya.
"Makanya kami mengajukan bansos ini dikhususkan untuk keluarga yang belum pernah menerima bantuan apa-apa,' ungkapnya.
Dia menuturkan terdapat tiga skema bantuan selama pandemi COVID-19 ini berlangsung baik dari pemerintah pusat, provinsi, maupun kota.
Tiga bantuan ini akan saling melengkapi khususnya bagi warga yang belum mendapatkan jenis bantuan tersebut.
Baca Juga: Tuding Ada Permainan dengan Pemerintah Tiongkok, Profesor di AS Ditangkap FBI
"Nanti anggaran Jabar, Pemkot menyisir yang lain jadi saling menutupi. Ada yg di-cover pempus, Pemprov, (dan) Pemkot jadi semuanya dapat. Dari kemensos sembako," tutur Juliari.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyampaikan 123 ribu KK di kotanya merupakan gabungan dari DTKS dan non-DTKS.
Sebanyak 78.000 KK DTKS masih terdapat 5000 KK yang belum mendapatkan bantuan dari manapun sehingga digabungkan dalam non-DTKS untuk didaftarkan dalam bantuan presiden.