Rapid dan Swab Massal Mulai Gencar di Depok, Wali Kota Sadar Lonjakan Kasus COVID-19 Akan Tinggi

- 23 Mei 2020, 14:22 WIB
PEDAGANG Pasar Agung, Sukmajaya, Depok mengikuti rapid test yang diselenggarakan Dinas Kesehatan setempat pada Senin, 11 Mei 2020.*
PEDAGANG Pasar Agung, Sukmajaya, Depok mengikuti rapid test yang diselenggarakan Dinas Kesehatan setempat pada Senin, 11 Mei 2020.* /AMIR FAISOL/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok tengah gencar melakukan swab dan rapid test massal di tempat-tempat umum untuk memetakan kasus COVID-19.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyadari bahwa lonjakan kasus positif akan meningkat saat swab dan rapid test dilakukan secara massif.

Demikian disampaikan Mohammad Idris kepada Pikiranrakyat-depok.com menanggapi gencarnya swab dan rapid test massal di Kota Depok, Sabtu 23 Mei 2020.

Baca Juga: Herd Immunity Dikabarkan Diadopsi Pemerintah Indonesia untuk Tangani Corona, Simak Faktanya 

"Kami dan para pihak yang memiliki kepedulian dalam penanggulangan COVID-19, akan terus melakukan strategi 'detect' melalui pelaksanaan rapid test dan Swab PCR," kata Mohammad Idris.

"Meskipun konsekuensinya akan terjadi penambahan kasus konfirmasi positif yang cukup signifikan dalam setiap harinya," katanya.

Mohammad Idris mengatakan tes massal penting untuk kemudian ditindaklanjuti khusus bagi kasus-kasus yang belum terjaring.

Termasuk contact tracing khususnya bagi warga-warga yang melakukan kontak langsung dengan pasien positif bahkan hingga proses isolasi dan fasilitas di rumah sakit.

Baca Juga: Selain Tutup Layanan Poliklinik, Pemkot Depok Lakukan Tracing Pada Keluarga Tenaga Kesehatan RSUD 

"Semoga warga dapat memanfaatkan layanan ini untuk kesehatan dan keselamatan semua," kata dia.

Sementara itu, Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, dr. Alif Noeriyanto mengatakan tidak masalah bila terjadi lonjakan kasus positif setelah adanya swab dan rapid tes massal.

Menurutnya swab massal menjadi kunci untuk memetakan kasus COVID-19 di Kota Depok di tengah pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang belum efektif.

Ketika dipetakan orang-orang yang terduga terjangkit corona itu akan diketahui titik-titiknya.

Baca Juga: Besok Lebaran Idulfitri 1441 H, Berikut Jadwal KRL di Lintas Jabodetabek 

"Ketika tahu di mana titik-titiknya, kita bisa kunci," ujarnya.

Pelaksanaan tes massal corona terakhir dilakukan Pemkot Depok pada Jumat, 22 Mei 2020 bersama Badan Intelejen Negara (BIN).

Staff Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI (Purn) Neno Hamriono menyampaikan pelaksanaan rapid test bagi 500 warga Depok ini termasuk dalam program pemerintah yang menargetkan 5000 orang untuk di tes corona.

Pelaksanaan ini bekerja sama dengan gugus tugas dan Dinas Kesehatan Kota Depok untuk memetakan kasus di Kota Belimbing ini.

"Mekanismenya kita melakukan rapid test dan hasil yang reaktif dari rapid test ini kita lanjutkan dengan test PCR," kata Mayjen (purn) Neno Hamriono.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x