Media Luar Disebut Soroti Penembakan Laskar FPI, Rocky Gerung Sarankan Jokowi Segera Buat Pernyataan

9 Desember 2020, 18:18 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Instagram @rocky.gerung
 
PR DEPOK – Media Internasional turut menyoroti peristiwa yang terjadi pada enam anggota Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati oleh polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
 
Namun hingga saat ini, insiden tersebut masih mengundang tanda tanya pertanyaan publik. Terlebih pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo yang belum memberikan statement resmi terkait persoalan ini.
 
Atas sikap pemerintah yang masih belum angkat bicara, pengamat politik Rocky Gerung mengatakan bahwa peristiwa ini menjadi misteri yang membuat semua orang berspekulasi.
 
Baca Juga: Pilkada Depok 2020: Pasangan Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono Raih 55,08 Persen Suara di 4 TPS
 
“Justru itu, justru karena misteri maka kita duga bahwa betul-betul kejadian di jalan Tol Cikampek itu melibatkan berbagai macam variabel,” ujar dia seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
 
Terlepas dari semua variabel itu, kata dia, kejadian tersebut bisa disebabkan karena adanya persoalan politik, persaingan antartokoh, atau bahkan persoalan lainnya.
 
“Ada di situ soal persaingan antara tokoh ada disitu segala macam,” ucap dia.
 
Baca Juga: Peroleh 412 Suara, Pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono Unggul di TPS Depok Jaya
 
Meski begitu, menurut Rocky Gerung, yang membuat media Internasional menyoroti persoalan ini adalah karena adanya pelanggaran HAM.
 
“Tapi poin utama kita itu adalah pelanggaran HAM yang udah dibaca secara detail oleh publik internasional,” ujarnya.
 
Untuk itu, tambah Rocky Gerung, agar keadaan tak semakin chaos dengan banyaknya orang yang membuat opini, maka pemerintah harus memberikan pernyataan resmi.
 
Baca Juga: Tengah Isolasi Mandiri, Pasien Positif Covid-19 Bersyukur Bisa Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada 2020
 
“Jadi apapun presiden tuh harus cari mic, ucapkan sesuatu. Karena kalau dia diam aja itu spekulasi di dalam dan luar negeri makin menjadi-jadi kan dan ini hal yang urgent betul,” katanya.
 
Dirinya juga menyebut bahwa saat ini masyarakat khususnya dunia Internasional tengah menanti pernyataan dari pemerintah.
 
Pemberitaan yang disuguhkan terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 yang berlangsung hari ini, kata dia, sudah tak terlalu diminati lagi.
 
Baca Juga: Bandingkan Cara Hadapi FPI di Masa SBY, Rachland Nashidik: Pelaku Ditangkap dan Diadili, Tak Dibunuh
 
“Ada pilkada hari ini itu nggak ada gunanya lagi. Kalau soal semacam ini, ya ini kan etalase kita kan di dunia internasional bukan pilkada. Pilkada udah dirumuskan minggu lalu oleh majalah-majalah internasional oleh pengamat internasional bahwa pilkada ini adalah kepentingan keluarga,” tuturnya.
 
Rocky Gerung memandang bahwa saat ini peristiwa di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 itu lebih penting karena bersangkutan dengan kepentingan HAM.
 
“Ini yang terjadi di Cengkareng ini kepentingan bangsa bukan kepentingan dinasti Jokowi lagi. Ini kepentingan kita didalam dunia Internasional,” kata dia.
 
Baca Juga: Hari Antikorupsi Sedunia: Memahami Kembali Tipikor di Indonesia Soal Jenis, Sanksi, dan PIK
 
Dia juga menambahkan, semua kejadian ini saling berkaitan dengan situasi di Papua.
 
Saat ini, kata dia, semua orang menyoroti Indonesia karena ingin menilai bagaimana cara Indonesia menangani permasalahan HAM.
 
“Itu terhubung dengan situasi di Papua, itu satu paket. Orang menilai bagaimana Indonesia menangani masalah-masalah Hak Asasi Manusia di Papua maupun yang terjadi pada FPI di jalan tol kemarin,” tuturnya.**
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler