Abu Janda Hina Fisik Natalius Pigai, Rocky Gerung Berikan 'Kuliah' Soal Politik, Sentil Pemerintah

7 Januari 2021, 16:48 WIB
Pengamat Politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official/

PR DEPOK - Lagi-lagi ulah Permadi Arya alias Abu Janda menjadi sorotan setelah menghina secara fisik Natalius Pigai.

Pigai yang merupakan mantan komisioner Komnas HAM yang merupakan asli Papua tersebut sebelumnya dikritik oleh Abu Janda.

Abu Janda mempertanyakan kapasitas seorang Natalius Pigai, namun dilanjutkan dengan menyerang fisik Pigai.

Baca Juga: Cek Penerima Vaksin Covid-19 Hanya dengan NIK KTP di pedulilindungi.id, Simak Caranya Berikut

Hal tersebut dianggap menghina tak hanya pada Pigai namun juga suku asli Papua.

Kecaman datang dari sejumlah pihak terkait tindakan rasisme tersebut.

Salah satu yang menyuarakan kecaman keras terhadap tindakan Abu Janda adalah mantan dosen Universitas Indonesia (UI) Rocky Gerung terlihat geram walaupun malas menanggapi orang semacam itu.

Baca Juga: Sebut Fadli Zon Panas Lihat Mensos Blusukan, Dewi: Bu Risma Gak Kepanasan Dia Blusukan ke Akun...

"Kalau secara moral saya gak layani orang yang dangkal semacam itu," ucapnya seperti dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari kanal YouTube resminya, Kamis, 7 Januari 2021.

Namun satu hal yang ingin disorotinya, dalam berpolitik seharusnya Abu Janda bisa memakai argumentasi yang berdasarkan kekuatan logika.

"Di dalam pertandingan politik, orang memakai argumentasi untuk membatalkan pikiran orang lain dengan kekuatan logika, kekuatan argumentasi, bukan dengan kekuatan olok-olok," tuturnya.

Baca Juga: Reaksi Setelah Suntik Vaksin Covid-19 Serta Cara Mengatasinya

Menurutnya mereka yang membalas sebuah pikiran dengan mengolok-olok justru adalah yang gagal dalam berevolusi.

"Itu justru pertanda dari gagal-nya evolusi dalam pikirannya itu," ucapnya.

"Kasus tadi itu, buktinya si Permadi tidak mampu berpikir, pertama dia gak tahu apa itu teori evolusi, kedua dia gak sanggup untuk membantah pikiran Natalius Pigai, itu soalnya," katanya.

Baca Juga: Daftar Rumah Sakit Swasta yang Membuka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19

Rocky Gerung menilai, hinaan fisik yang dilontarkan Abu Janda kepada Natalius Pigai sudah termasuk ke dalam ruang lingkup rasisme.

"Ini kan olok-olok yang kasar berkaitan dengan rasisme, ini betul-betul olok-olok yang dangkal," tuturnya.

"Jadi terlihat sebetulnya mereka yang berpolitik dengan akal yang terbatas, selalu jatuh pada kemampuan menghina," katanya.

Baca Juga: Sebut 'Pencitraan' Risma Mirip Jokowi 10 Tahun Lalu, Rocky Gerung: Satu Kabinet Lagi Ketawa Itu

Selaku sahabatnya, Rocky Gerung mengaku bahwa ini bukan pertama kalinya bagi Natalius Pigai mendapatkan hinaan semacam ini, seperti diberitakan Pikiran Rakyat Bekasi pada artikel 'Geram Abu Janda 'Serang' Fisik Natalius Pigai, Rocky Gerung: Kelewatan Jika Tidak Ada Tindakan Hukum'.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa Natalius Pigai selalu bersikap biasa-biasa saja, santai dan tenang menelan hinaan tersebut.

Justru menurutnya, yang berbahaya dari hinaan Abu Janda tersebut adalah jika hal tersebut sampai di komunitas Natalius Pigai di Papua.

Baca Juga: Jokowi Sebut Ekonomi Indonesia akan Tumbuh di 2021, Rocky Gerung: Itu Namanya Ngigau Depan Akademisi

"Yang berbahaya adalah sinyal ini kemudian tiba di komunitas Pigai di Papua, yang justru sedang mengalami deprivasi dengan NKRI itu, kan ada krisis Papua hari ini," ucapnya.

Oleh karena itu Rocky Gerung menegaskan bahwa tindakan Abu Janda tersebut telah menggagalkan upaya-upaya kemanusiaan baik dari Indonesia dan Internasional untuk berangkulan dengan saudara-saudara di Papua.

"Jadi seluruh fasilitas yang disediakan oleh kemanusiaan untuk berangkulan dengan saudara-saudara di Papua, berupaya untuk memahami problem mereka ini justru dibatalkan oleh si dungu tadi," tuturnya.

Baca Juga: Aneh Polri Larang Semua Kegiatan Front Persatuan Islam, Refly: Gak Bisa Aparat Ujug-ujug Bubarkan!

Ia juga menyampaikan bahwa jika penghinaan ini tidak ditindak secara hukum, berarti pemerintah mendukung ucapan Abu Janda tersebut.

"Makhluk tadi itu kan dikenal sebagai buzzer dan ini kan sebenarnya sudah kelewatan jika sampai kemudian tidak ada tindakan hukum," ucapnya.

"Ini kan semakin menegaskan betapa orang-orang semacam ini dilindungi dan kemudian kalau diterima oleh komunitasnya Pigai di Papua ini akan menafsirkan bahwa memang pemerintah ikut juga menghina orang Papua," katanya.

Baca Juga: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Beserta Target Penerimanya, Digelar Mulai Januari 2021 hingga Maret 2022

Maka dari itu Rocky Gerung berkesimpulan bahwa kejadian yang terjadi di Indonesia saat ini adalah sebuah kekonyolan yang luar biasa.

Karena di lain sisi Papua selalu diminta untuk bergabung dengan NKRI, sementara di saat yang sama buzzer-nya justru menghina dengan cara yang betul-betul dahsyat.

Sebelumnya, Natalius Pigai juga sudah menjawab komentar Abu Janda yang dinilai telah menyerang fisiknya.

Baca Juga: Menko Airlangga: PSBB Hanya di Wilayah Risiko Tinggi Penyebaran Covid-19, Bukan Seluruh Jawa-Bali

Menurutnya, sudah menjadi risiko bagi dirinya mendapat serangan dan hinaan, sebab selama ini dia membela umat Islam yang teraniaya.

“Bro Moti itu risiko dari keputusan kita membela umat Islam yang teraniaya, rakyat dan orang-orang lemah yang membutuhkan pertolongan karena kekuasaan yang tiran,” tulis Pigai

Dia menyampaikan bahwa sikap kritisnya terhadap pemerintah merupakan jalan terjal demi tegaknya HAM dan perdamaian.

Baca Juga: Fadli Zon 'Terciduk' Sukai Konten Dewasa, Dewi Tanjung: Nyai Pikir Mati Rasa, Ternyata Doyan Juga

“Kita juga pemimpin negara dan sudah memilih jalan terjal demi tegaknya demokrasi, HAM, perdamaian dan keadilan,” tuturnya.***(Ghiffary Zaka/Pikiran-Rakyat Bekasi)

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi

Tags

Terkini

Terpopuler