Anggap Gelandangan Temuan Risma sebagai Kegagalan Pusat, Refly Harun: Harusnya Ini Buat Malu Jokowi

7 Januari 2021, 21:48 WIB
Ahli hukum tata negara, Refly Harun. /ANTARA./

PR DEPOK – Aksi blusukan yang belum lama ini dilakukan oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini di wilayah jalan Sudirman-Thamrin menjadi sorotan publik.

Pasalnya, banyak pihak yang merasa heran perihal keberadaan beberapa gelandangan yang ditemui Mensos yang biasa dipanggil Risma di jalan-jalan tersebut.

Tak sedikit yang beranggapan bahwa jalan yang dilalui Risma saat blusukan pada waktu itu, biasanya bersih dari gelandangan, pemulung, maupun pengemis.

Baca Juga: 'Adukan' ke Polisi, Muannas Alaidid-Husin Shihab Kompak Bilang Ceramah Tengku Zul Soal China Bohong

Hal serupa juga diungkap oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, yang mengaku tak pernah melihat gelandangan di kawasan tersebut.

“Memang, saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun, baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin,” ujar Ariza beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memerintahkan Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mencari identitas dari para tunawisma tersebut. Selain itu, Anies pun meminta agar Dinsos mencari tahu tempat asal mereka.

Baca Juga: Fadli Zon Klaim Ada 4 Admin yang Kelola Akunnya, Ferdinand Hutahean: yang Cerdas Pasti Tertawa

“Kami langsung memerintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ,” kata Ariza.

Menanggapi perihal gelandangan yang ditemukan oleh Mensos Risma, Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, berharap bahwa niat Mensos benar-benar baik dalam aksi blusukan ini, tanpa adanya niat untuk menjatuhkan pihak manapun.

“Mudah-mudahan beliau tidak punya maksud buruk, tidak punya maksud jelek, untuk mendelegitimasi keberadaan Gubernur DKI, Anies Baswedan,” ujar Refly, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal Youtube miliknya.

Baca Juga: Rizky Febian Hanya Akan Beri Hak Warisan pada Bintang, Kuasa Hukum Yakin Teddy Berhak Dapat Bagian

Menurut Refly, mantan Wali Kota Surabaya itu didatangkan ke Jakarta untuk menjadi saingan bagi Anies Baswedan.

“Saya paham, saya tahu, sepertinya, Risma di-deploy dari Surabaya untuk “Menyaingi” Anies Baswedan. Jadi ada dua sosok yang mengurusi Jakarta, yang bisa merebut simpati publik,” katanya melanjutkan.

Tak hanya itu, Refly pun menyinggung perihal Anies Baswedan yang selalu menjadi common enemy bagi para pendukung presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Juga: Ramal Masa Depan Risma sebagai Mensos, Denny Darko: Ada Ketakutan PDI Perjuangan Atas Kebijakannya

“Seperti yang kita tahu bahwa Anies Baswedan adalah sosok yang selalu dijadikan the common enemy bagi pendukung Jokowi. Coba lihat saja bagaimana media-media atau partai politik yang setiap saat menggebuki Anies Baswedan,” kata Refly Harun.

Sementara itu, lanjut Refly, persoalan perihal gelandangan ini seharusnya tak hanya membuat malu Gubernur DKI Jakarta, melainkan semua pihak, termasuk Jokowi.

“Karena kita lihat bahwa konstitusi kita memberikan amanat untuk mensejahterakan rakyat, untuk melindungi segenap bangsa. Jadi kegagalan pemerintah daerah harus dilihat juga sebagai kegagalan pemerintah pusat,” ucapnya.

Baca Juga: Anies Buru Identitas Gelandangan Temuan Risma, Ferdinand: Gak Perlu Malu Masih Ada Gepeng di Jakarta

Ia pun mengatakan, seharusnya rasa malu juga dirasakan oleh semua pihak yang mengetahui dan menyebarluaskan informasi terkait gelandangan ini.

“Kita yang malu semua, ketika kita melihat saudara-saudara kita yang masih hidup di bawah garis kemiskinan yang sangat miskin, dan juga tentu saja hidup menjadi gelandangan, tunawisma,” kata Pakar Hukum tersebut.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler