Pagi Ini, Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran dengan Jarak 1.000 Meter ke Arah Barat Daya

18 Januari 2021, 09:40 WIB
Aktivitas Gunung Merapi meningkat. /Instagram @bpptkg/


PR DEPOK – Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran pada Senin 18 Januari 2021 pagi.

Sebelumnya, berdasarkan catatan dari Badan Baiai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) per tanggal 14 Januari 2021, volume kubah lava Gunung Merapi telah mencapai 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekira 8.500 meter kubik perhari.

Berdasar pada hasil pengamatan selama sepekan terakhir atau sejak 8 hingga 14 Januari 2021, BPPTKG menyimpulkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan mempertahankan status Merapi pada level III atau Siaga.

Baca Juga: Hanya 5 Golongan Ini yang Berhak Menerima Bantuan BPUM BLT UMKM

Sementara hari ini, Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom 50 meter dan arah luncurnya ke barat daya atau hulu Kali Krasak sejauh 1.000 meter.

Hanik Humaida selaku Kepala BPPTKG melalui keterangan resminya mengatakan bahwa awan panas guguran yang terekam di seismogram pada pukul 5.43 WIB memiliki durasi 112 detik dengan amplitudo maksimum 22 mm.

Dia menyatakan bahwa jarak luncur awan panas guguran bekisar seribu meter dengan tinggi kolom 50 meter.

Baca Juga: Cek Penerima PIP dengan NISN SD SMP SMA di pip.kemdikbud.go.id, Dapatkan Bantuan Hingga Rp1 Juta

“Jarak luncur kurang lebih 1.000 meter ke arah barat daya (Kali Krasak). Teramati tinggi kolom 50 meter di atas puncak. Angin bertiup ke tenggara,” kata Hanik, seperti dikutip Pikiran Rakyat Depok dari Antara.

Selain awan panas guguran, selama periode pengamatan yakni pada pukul 00.00 hingga 6.00 WIB, BPPTKG mencatat adanya enam kali guguran material dengan jarak luncur maksimum 600 meter mengarah ke barat daya.

Pada periode itu, BPPTKG juga merekam satu kali gempa awan panas guguran dengan amplitudo 22 mm dan durasi 112 detik, 32 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan durasi 12 hingga 64 detik, tiga kali gempa hembusan dengan amplitudo 2 mm dan durasi 9 hingga 11 detik.

Baca Juga: Belum Umumkan Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021, Kemnaker Cairkan BSU 2020

Kemudian, terjadi dua kali gempa hybrid atau fase banyak dengan amplitudo 5 mm dengan durasi 9 hingga 16 detik, serta dua kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 34 sampai 75 mm dan durasi 10 hingga 38 detik.

Berdasar pada pengamatan visual, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

Cuaca di gunung tampak berawan dan mendung, angin bertiup lemah, sedang hingga kencang ke arah timur dan tenggara dengan suhu udara 14 hingga 21 derajat celcius, kelembapan udara 66 hingga 768 persen, dan tekanan udara yakni 569 hingga 686 mmHg.

Baca Juga: Cek Fakta: Vaksin Sinovac Dikabarkan Tak Masuk ke Tubuh Jokowi, SImak Faktanya

Potensi bahaya akibat erupsi Merapi diperkirakan meliputi area dalam radius lima kilometer dari puncak gunung.

Lebih lanjut, BPPTKG menyarankan aktivitas penambangan di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi di kawasan rawan bencana dihentikan serta meminta para pelaku wisata dan pendaki tidak melakukan kegiatan di kawasan rawan bencana. ***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler