Tegaskan Vaksin Bukan Obat Penyembuh Covid-19, Tito Karnavian: Masyarakat Perlu Diberi Pemahaman

26 Januari 2021, 13:44 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. /Dok Polda Bali

PR DEPOK – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, kembali mengingatkan masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat yang dapat menyembuhkan Covid-19.

Dalam pernyataannya, Tito menerangkan bahwa fungsi dari vaksin tidak sama seperti layaknya obat yang menyembuhkan suatu penyakit.

“Untuk itu, perlu diberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa vaksin bukanlah obat,” ujar Tito Karnavian dalam keterangannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Tolak Tindakan Rasisme Ambroncius ke Pigai, HNW: Jelas tak Sesuai dengan Pancasila dan Melanggar HAM!

Menurutnya, tujuan utama dari vaksin adalah membangkun kekebalan kelompok atau herd immunity. 

Kekebalan kelompok ini diharapkan dapat efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 jika minimal dua pertiga populasi telah mengembangkan antibodi untuk melawan virus tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan penanganan pandemi Covid-19 ini dengan berbagai cara.

Baca Juga: Kecam Aksi Rasisme Ambroncius ke Pigai, Ahmad Sahroni: Polisi Harus Tindak Tegas, tak Bisa Ditolerir!

Vaksinasi adalah salah satu cara yang saat ini tengah dikembangkan, di samping pemerintah tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain itu, protokol kesehatan 4M, yakni mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan, juga terus digencarkan hingga saat ini.

Kembali ke vaksinasi yang tengah diupayakan pelaksanaannya oleh pemerintah, Tito menjelaskan bahwa prinsip vaksinasi adalah memasukkan antigen Covid-19 ke dalam tubuh untuk memancing kekebalan tubuh agar mengeluarkan antibodi.

Baca Juga: Perhatikan! Berikut Syarat-syarat Baru Perjalanan Keluar Masuk Pulau Jawa dan Bali Selama PPKM

Antibodi ini nantinya akan dapat mengenali dan menghancurkan Covid-19 yang dipaparkan ke dalam tubuh.

Dalam pernyataannya, Mendagri mengakui memang Indonesia memiliki tantangan lain dalam mencapai herd immunity ini, yakni faktor wilayah yang sangat luas.

“Nah, untuk itu untuk bisa mewujudkan bahwa dua pertiga populasi bisa memperoleh antibodi pada waktu yang sama jelas memerlukan percepatan,” katanya.

Baca Juga: Tegas Bantah Isu Radikalisme dan Taliban, KPK: Curiga, Isu Itu Diangkat adalah Upaya...

Salah satu upaya percepatan tersebut, sambung Tito, adalah dengan melakukan mobilisasi dan keserempakan antara pusat dan daerah, baik provinsi maupun kabupaten kota.

Percepatan yang dimaksud oleh Mendagri di daerah, yakni seperti menyiapkan infrastruktur termasuk fasilitas kesehatan, pengadaan vaksinator, hingga monitoring.

“Selain fasilitas kesehatan, tenaga kesehatan, sarana prasarananya yang didrop dari pusat mana yang kira-kira perlu diadakan oleh daerah. Ada mata anggaran kesehatan sebagai urusan wajib, urusan pemerintah wajib, tolong ini dipersiapkan untuk membantu pemerintah pusat,” papar Tito Karnavian.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler