Sindir Pernyataan Moeldoko Soal Pengambilalihan Paksa, Rachland Nashidik: Apa Iya Semua Tanpa Restu Pak Lurah?

1 Februari 2021, 22:17 WIB
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik. /Dok.Partai Demokrat
 
PR DEPOK - Publik baru-baru ini dihebohkan oleh pernyataan yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono (AHY) terkait adanya upaya pengambilalihan secara paksa posisi ketua umum Partai Demokrat.
 
Dalam konferensi pers tersebut, AHY menyebutkan bahwa pihak yang terlibat dalam gerakan politik itu salah satunya berasal dari pejabat dalam lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
 
Menimbulkan banyak pertanyaan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko kemudian merespons isu tersebut dalam keterangan persnya.
 
Baca Juga: Respons Isu Pengambilalihan Paksa Kepemimpinan Demokrat, Moeldoko: Jangan Ganggu Pak Jokowi, Itu Urusan Saya!
 
Dia mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi tidak mengetahui permasalahan tersebut dan mengimbau agar tidak mengganggu presiden. 
 
"Jangan ganggu Pak Jokowi karena beliau dalam hal ini tidak tahu sama sekali, tidak tahu apa-apa dalam isu ini. Jadi itu urusan saya" ucap Moeldoko. 
 
Selain itu, dalam pernyataannya ia juga mengaku terbuka saat didatangi di kediamannya oleh pihak yang diduga merupakan pelaku gerakan politik yang dimaksud AHY. 
 
Baca Juga: Mengapa Demokrat yang Harus Diambil Alih? Refly Harun: Kalau Bisa Dilumpuhkan, Oposisi Tinggal PKS Saja
 
Bahkan, dia mengaku tak mengetahui konteks yang disampaikan oleh pihak-pihak tersebut. 
 
Menanggapi pernyataan Moeldoko itu, politisi partai Demokrat Rachland Nashidik memberikan komentarnya melalui akun Twitter @RaclandNashidik. 
 
Rachland dalam cuitannya mengingatkan Moeldoko agar tidak termasuk dalam golongan manusia the ugly yang sebelumnya dijelaskan oleh Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. 
 
Baca Juga: Usai Gelar Perkara, Kejagung Tetapkan 8 Tersangka Korupsi PT Asabri yang Rugikan Negara hingga 22 Triliun
 

"Selamat malam, Jenderal Moeldoko. Kalau tak mampu jadi the good, jangan jadi the bad, apalagi the ugly," kata Rachland seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Senin, 1 Februari 2021.

Kemudian, ia juga menyindir Moeldoko dengan menyampaikan fakta yang menyinggung Menko Polhukam Mahfud MD. 
 

"KSP Moeldoko menyatakan aksi memalukan ini tanggungjawabnya sendiri. Tapi dia menyebut Kepala BIN, Kapolri, Menhukham dan Menko Polhukam @mohmahfudmd, bahkan "Pak Lurah" merestui," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Pekan Ini, 1 hingga 7 Februari 2021

Rachland lalu meminta agar pejabat-pejabat yang diduga terlibat ikut angkat bicara. 
 
"Para pejabat negara itu perlu juga angkat bicara. Apa iya ini semua tanpa restu 'Pak Lurah?'," ujar Rachland dalam cuitan yang berbeda.
 
Lalu terkait kedatangan pihak yang dibicarakan Moeldoko ke kediamannya, Rachland menyebut bahwa pernyataan itu bohong karena menurutnya pertemuan tersebut dilakukan di tempat lain. 
 
Baca Juga: Selesai Dibahas Bersama Serikat Buruh, Menaker: RPP UU Cipta Kerja Telah Diserahkan pada Kemenko Perekonomian
 

"Jangan bohong. Pertemuan itu bukan di kediaman tapi di hotel Aston Rasuna lantai 28, Rabu tanggal 27 Januari 2021 Pkl. 21.00. Anda datang ke situ, bukan mereka mendarangi Anda," kata Rachlan mengungkapkan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler