Sindir 'Pembantu' Presiden yang Sibuk Nyapres, Yan Harahap: Tak Heran RI Peringkat ke-85 Atasi Pandemi

3 Februari 2021, 18:16 WIB
Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap. /Facebook Yan Harahap

PR DEPOK – Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap, menanggapi posisi Indonesia yang menempati peringkat ke-85 dalam penanganan pandemi.

Untuk diketahui, lembaga Think Tank asal Australia, yang dirilis pada pertengahan Januari 2021 lalu, menunjukkan Indonesia berada di posisi ke-85 dari 98 negara yang diteliti.

Dalam keterangannya, Yan Harahap mengaku tidak heran dengan jebloknya rating penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Soal Dugaan Kasus Pemukulan Petugas Rutan KPK, Nurhadi Mengaku Belum Pernah Dimintai Keterangan

Menurutnya, para pejabat negara tidak fokus dalam menangani pandemi tersebut, dan malah lebih sibuk dengan upaya ‘merebut’ partai.

Gak heran, wong ‘pembantu’ Presiden bukannya ikut fokus tangani pandemi, malah sibuk mau ‘merebut’ partai orang, ngebet nyapres,” tulis Yan Harahap dalam cuitannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Diberitakan sebelumnya, publik saat ini tengah ramai memperbincangkan isu kudeta kepemimpinan Partai Demokrat.

Baca Juga: Bea Cukai Pangkalpinang Musnahkan 3,912 Juta Batang Rokok Ilegal, Diperkirakan Senilai Rp3,9 Miliar

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), ada pihak yang tengah melakukan gerakan politik untuk mengambil alih partai yang dipimpinnya itu.

Ia bahkan menilai bahwa gerakan untuk mengkudeta dirinya itu juga mendapat dukungan dari pejabat penting di lingkaran pemerintahan Presiden RI Joko Widodo.

Dalam isu yang sedang bergulir ini, nama Moeldoko disebut-sebut sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam rencana kudeta tersebut.

Baca Juga: Tak Segera Diselesaikan, Polda Jabar Akan Blokir Kendaraan yang Terjaring Tilang Elektronik

Mengamati hal ini, Yan Harahap turut memberikan komentarnya terkait alasan yang mungkin mendasari alasan Moeldoko yang santer dikabarkan sebagai pihak yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Menurutnya, Moeldoko ingin menggunakan jalan pintas untuk mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2024 mendatang.

Pengamatanku. Mengapa Pak Moeldoko ingin ‘mengambil alih’ @PDemokrat? Sederhana, karena beliau ingin “jalan pintas” untuk memiliki Partai buat nyapres tanpa perlu ‘berkeringat’, meski itu cara2 inkonstitusional,” ujarnya dalam cuitan yang lain.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Tahun 2021 Belum Dibuka, Ini Kriteria Peserta yang Akan Lolos

Ia lantas menyinggung soal kemungkinan yang akan terjadi jika Moeldoko benar-benar maju di Pilpres dan memenangkannya.

Kebayang kan, andai kepilih, punya pemimpin dg mental seperti itu?” lanjut Yan.

Politisi Partai Demokrat itu juga meminta agar Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden fokus dalam menjalani tugasnya dan bekerja untuk rakyat.

Baca Juga: Max Sopacua Sebut 'Bego' Orang yang Katakan Kudeta Demokrat, Teddy: Saya Sarankan Ajari AHY Politik, Kasihan..

Pak Moeldoko, Anda digaji Negara, makan uang rakyat. Fokus saja bekerja utk rakyat,” tulis Yan Harahap.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler