Sebut TUMI Sekelas LSM Kecil di RI, Ferdinand: Padahal Anies dan Pendukungnya Sudah Bangga Terima Penghargaan

HM
7 Februari 2021, 13:54 WIB
Ferdinand Hutahaean (kanan) sindir Anies Baswedan (kiri) yang dapatkan penghargaan dari TUMI terkait transportasi. /Instagram/@ferdinand_hutahaean dan @aniesbaswedan.

PR DEPOK - Kredibilitas Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI), lembaga yang menganugerahkan gelar Pahlawan Transportasi kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dipertanyakan oleh sejumlah pihak.

Gelar Pahlawan Transportasi yang dinobatkan kepada Anies Baswedan karena dianggap telah berhasil membangun transportasi ramah lingkungan yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Masuk dalam daftar 21 pahlawan bertajuk 21 Heroes 2021, nama Anies Baswedan disejajarkan dengan CEO SpaceX, Arsitek Produksi Tesla Elon Musk hingga Walikota Paris Anne Hidalgo yang juga masuk dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Beda Sikap PSI Saat Banjir Semarang dan Jakarta, Christ Wamea: tak Teriak Cek Dana Penanganan seperti Biasanya

Merasa ragu dengan kredibilitas TUMI, mantan Politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengorek latar belakang lembaga yang telah memberikan Anies gelar pahlawan Transportasi itu.

Disampaikan Ferdinand melalui cuitan di akun Twitter miliknya @FerdinandHaean3, disebutkan ia TUMI hanya sebagai organisasi kecil dan bukan lembaga internasional yang dikenal.

Hal tersebut ia simpulkan setelah melihat dua hari setelah rilis 21 Heroes 2021 TUMI yang diunggah melalui akun Twitter @TUMInitiative, hanya dikomentari oleh 91 orang, di-retweet 286 kali, dan disukai oleh 349 akun.

Lebih lanjut menurut Ferdinand, akun Twitter TUMI juga dikatakannya ikut dalam program follback, sebuah cara menaikan follower dengan saling follow satu sama lain.

Baca Juga: Sindir Buzzer yang Serang Anies Baswedan, Gus Umar: Kalau Semarang Namanya Genangan, Kalau Jakarta Banjir

"Ini akun Twitter TUMI, follower, dan following-nya bikin geli, kupikir dia ikut program follback. Sdh 2 hari 21 Heroes dirilis, ternyata yg komen cm 91, RT 286 dan Like 349. Sungguh ini menunjukkan TUMI cm organisaai kecil dan bkn lembaga internasional yg dikenal,” katanya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Melihat hal tersebut, Ferdinand sangat menyayangkan, padahal menurut dia Anies Baswedan beserta pendukungnya sudah sangat bangga menerima penghargaan dari TUMI tersebut.

Apa tidak melihat dulu latar belakang lembaganya?,” ujarnya melanjutkan.

Dengan tidak melihat lebih jauh profil dari lembaga yang menobatkan Anies Baswedan sebagai Pahlawan Transportasi, Ferdinand menilai pihak Anies Baswedan “bermental inlander”.

Baca Juga: Komentari Banjir di Semarang, Gus Umar: Kasihan Pak Menteri, Kenapa Bukan Gubernur Jateng yang Menjelaskan?

Melihat asing itu sdh pokoknya hebat luar biasa semua. Ternyata potensi karakter jd antek asing sgt tinggi,” kata Ferdinand.

Maka, jika melihat dari informasi yang diberikan TUMI, Ferdinand menduga lembaga ini tak beda jauh dengan LSM kecil yang ada di Indonesia.

Tak perduli latar lembaga dan rekam jejaknya, yang penting ada kop surat, stempel dan direktur yang memimpin,” ujarnya.

Ferdinand menuturkan, jika dirinya ada di posisi Anies Baswedan ia akan merasa malu jika hanya mendapatkan penghargaan dari lembaga sekelas LSM kecil yang jumlahnya di Indonesia juga banyak.

Baca Juga: Abu Janda Minta Maaf Sampai Cium Tangan ke Muhammadiyah, Ketua KNPI: Kata Maaf Tak Bisa Hapus Tindak Pidana

Jualan opininya disebut sejajar dengan Elon Musk Tesla padahal Elon Musk tak sedikitpun bicara ttg TUMI dan penghargaannya wkwkwkwk,” ujar Ferdinand.

Menurutnya, memasukan nama orang hebat memang tidak dilarang, namun belum tentu orang itu berkenan dan menerimanya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler