Akui tak Pernah Dibayar Saat Sebar Informasi, Ferdinand Hutahaean: Saya Gunakan Media Sosial untuk Jaga NKRI!

13 Februari 2021, 17:23 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Instagram.com/ @Ferdinand_Hutahaean

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku tidak pernah dibayar saat menyebarkan informasi melalui akun media sosial pribadinya.

Ferdinand Hutahaean mengatakan, meskipun jangkauan di akun media sosialnya cukup besar namun semua itu dia gunakan semata-mata hanya untuk menjaga NKRI dan mendukung pemerintah.

Pernyataan tersebut disampaikan Ferdinand Hutahaean melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 13 Februari 2021.

Baca Juga: BST Rp300 Ribu Segera Cair, Siapkan Dokumen Ini dan Cek Daftar Nama Penerima Bansos Februari 2021

Akun Medsos sy cukup lumayan jangkauannya. Fan Page FB sy bs menjangkau ratusan ribu org, akun IG sy follower 99,3 K dan Twitter saya cukup ramai oleh sahabat2, dan semua sy gunakan utk menjaga NKRI, mengawal Pancasila serta mendukung pemerintah. SY TAK PERNAH DIBAYAR UTK ITU..!” kata Ferdinand Hutahaean.

Tampaknya, pernyataan itu dilontarkan Ferdinand untuk menanggapi isu yang sedang ramai diperbincangkan soal buzzer bayaran untuk menyerang pihak yang bersebrangan dengan pemerintah.

Diketahui, Ferdinand Hutahaean merupakan salah satu pihak yang pro pemerintah dan kerap berdebat dengan pihak oposisi.

Baca Juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Fadli Zon: Kasian yang Nuduh, Pengetahuannya Terbatas

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean juga menanggapi pernyataan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid yang memberikan usul ke pemerintah untuk mengubah pasal karet yang ada di UU ITE.

Sebagai informasi, Hidayat Nur Wahid juga mengusulkan pemerintah untuk menghapus anggaran APBN dan membubarkan buzzer bayaran, karena telah banyak publik yang diserang oleh buzzer tersebut bila mengkritik pemerintah.

Saran tersebut disampaikan Hidayat Nur Wahid melalui akun Twitter pribadinya @hnurwahid pada Kamis, 11 Februari 2021, saat membalas cuitan Rizal Ramli terkait kebebasan berpendapat di Uganda.

Baca Juga: Diisukan Resmi Dipecat dari Partai Gerindra, Fadli Zon: Wacana Kosong yang Hanya Buang Waktu!

Maka kalau memang serius&tulus minta dikritisi, dan agar beda dg Uganda, mestinya Pemerintah(bersama DPR)ubah pasal2 karet dlm UU ITE, menghapus anggaran dari APBN unt influencer, membubarkan buzzerRp/influencerRp yg membuat Pak Kwiek/Rakyat “takut” menyampaikan kritik,” kata Hidayat Nur Wahid.

Pasalnya, selama ini UU ITE telah banyak menjerat sejumlah masyarakat yang menyampaikan aspirasi maupun kritikan melalui media sosial.

Namun, menurut Ferdinand Hutahaean, sikap Hidayat Nur Wahid yang seperti itu justru menunjukkan bahwa dia dan pihaknya tidak mampu beradu argumen.

Baca Juga: Said Didu Sebut Semua Pemimpin Otoriter Tidak Cakep, Muannas Alaidid: Cuitan Inspirasi dari Bapak Ganteng

Ferdinand Hutahaean juga menyebut Hidayat Nur Wahid serta kelompoknya hanya ingin menyampaikan pendapat sepihak dan tidak siap bila didebat.

Tidak mampu adu argumen, tidak siap berbeda. Begitulah kalian pak HNW, hanya ingin didengar, hanya ingin bersuara sepihak, hanya boleh bicara tapi tak boleh didebat. Sy baru tau ternyata kalian semua lemah, cemen dan lebay serta bukan petarung,” tutur Ferdinand Hutahaean.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler