PR DEPOK - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera menanggapi kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perizinan investasi untuk industri minuman keras (miras) di Papua.
Ia tampak tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Pasalnya, miras menjadi salah satu penyebab tertinggi terjadinya tindak kriminalitas di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu diungkapkan oleh Mardani Ali Sera melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera, pada Senin, 1 Maret 2021.
Menurutnya, menekan kriminalitas harus dengan menekan miras di daerah tersebut.
"Miras Penyebab Tingginya Kriminalitas di Oebobo, Kupang NTT. Menekan kriminalitas harusnya dengan menekan miras," kata Mardani Ali Sera.
Lanjut Mardani, mengungkapkan bahwa korban kriminalitas bukan hanya dari pemabuk, tetapi juga berefek ke orang lain yang bukan peminum.
"Apakah korban kriminalitas adalah pemabuk? Bukan. Korban hanya karena efek orang lain peminum," ujar Mardani Ali Sera, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Mardani Ali Sera juga menyebutkan, bahwa korban yang terlibat kecelakaan bukan hanya dari pemabuk, tapi masyarakat bisa terkena efek.
"Korban yg terlibat kecelakaan bukan hanya pemabuk, tapi terkena efek. Masyarakat harus diselamatkan," ujar Mardani Ali.
Ia pun juga mengatakan bahwa banyak daerah yang sudah merasakan bahaya miras.
Di Papua, Mardani menyebutkan bahwa tingkat kriminalitas sebanyak 80 persennya terjadi karena efek dari miras.
"Banyak daerah sudah merasakan bahaya miras, contohnya Papua. Data kriminalitas 80 persen krn Miras, Perang suku juga di picu Miras," kata Mardani.
Baca Juga: PN Jaksel Kembali Gelar Sidang Gugatan Praperadilan Habib Rizieq, Ferdinand: Percuma, Pasti Ditolak
Mardani pun mengatakan bahwa warga Papua pun menolak miras di daerahnya. Ia memohon juga agar aspirasi dari masyarakat Papua bisa didengarkan.
"Wajar pengurus gereja dan para penginjil menolak Miras di Papua. Tolong dengar aspirasi mereka. #TolakInvestasiMiras," ujar Mardani Ali Sera menambahkan.***