Jokowi Ingin Masyarakat Benci Produk Luar Negeri: Gaungkan Ajakan untuk Cinta Barang Lokal Indonesia

4 Maret 2021, 14:21 WIB
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. /Instagram @jokowi/

PR DEPOK – Presiden RI Joko Widodo baru-baru ini meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk serius dalam membantu mengembangkan produk dalam negeri atau produk lokal.

Menurutnya, misi ini dilakukan demi mendorong agar masyarakat lebih loyal terhadap produk-produk asli Indonesia.

Dalam keterangan yang disampaikan pada acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan 2021 di Istana Negara, pada Kamis, 4 Maret 2021, Jokowi menuturkan bahwa ajakan untuk mencintai produk lokal harus digaungkan.

Baca Juga: Bandingkan Kasus 6 Laskar FPI dengan Ustaz Maaher yang Juga Wafat, Refly: Harusnya Pengusutan Dihentikan

"Ajakan untuk cinta produk-produk Indonesia harus terus digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Tak hanya cinta tapi juga benci. Cinta barang produk kita. Benci barang luar negeri," tutur Presiden Jokowi, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Disampaikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu, branding harus melekat agar masyarakat memiliki kecintaan dan minat yang lebih besar terhadap barang-barang yang diproduksi di negara sendiri.

“Karena penduduk kita lebih dari 270 juta jiwa. Ini harusnya menjadi konsumen (market) paling loyal untuk produk-produk kita sendiri. 270 juta jiwa itu pasar yang besar ya,” ujarnya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Kaget Ada Perpres Soal Miras, Mardani Ali: Rugi, Punya Wapres Berilmu Tapi tak Diajak Diskusi

Dengan jumlah rakyat Indonesia yang banyak ini, katanya, seharusnya bisa dijadikan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar.

Ia menuturkan, pusat perbelanjaan harus didorong untuk memberikan ruang bagi produk-produk Indonesia, khususnya yang diproduksi oleh UMKM.

“Seperti di mal, jangan sampai ruang depan diisi brand luar negeri. Mereka (barang impor) harus digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat strategis, lokasi baik berikan ruang untuk brand lokal,” papar sang presiden.

Baca Juga: 6 Laskar FPI yang Tewas Dijadikan Tersangka, Said Didu: Pertanyaan Akal Sehat, Bagaimana Cara Periksanya?

Di sisi lain, menyoroti situasi pandemi virus corona yang sudah berlangsung selama satu tahun di Indonesia, Jokowi mengatakan bahwa masyarakat harus tetap bersyukur, terlebih dalam segi perdagangan luar negeri.

Menurutnya, kendati dalam kondisi pandemi, kegiatan ekspor Indonesia masih terhitung cukup baik dan mengalami surplus 21,7 miliar dolar AS dalam neraca perdagangan 2020.

“Dalam situasi ekonomi dunia yang penuh dengan ketidakpastian ini kita patut bersyukur kinerja perdagangan luar negeri, ekspor cukup baik. Tadi sudah disampaikan neraca perdagangan 2020 mengalami surplus 21,7 miliar dolar AS. Surplus. Yang lalu-lalu selalu kita nggak pernah yang namanya surplus,” tutur Jokowi.

Namun, ia mengakui memang kinerja perekonomian Indonesia sangat terganggu dengan terjadinya pandemi ini, dibuktikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 jatuh ke level -2,19 persen.

Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 13, Sudah Dibuka Hari ini untuk 600.000 Penerima

“Dan akibat pandemi Covid-19 selama setahun ini kinerja perekonomian dalam situasi yang tidak mudah, tidak gampang. Karena itu, kita semua harus bekerja keras mempercepat pemulihan ekonomi nasional kita. Target dari APBN tahun ini growth pertumbuhan ekonomi kita harus mencapai kurang lebih 5 persen. Bukan sesuatu yang mudah dari -2,19%  persen,” katanya di akhir keterangan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler