PR DEPOK - Polemik acara Kongres Luar Biasa (KLB) partai Demokrat hingga kini masih menjadi sorotan publik.
Berbagai pihak terus memberikan tanggapan dan kritikannya terkait terpilihnya Ketua Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.
Dari banyaknya pihak yang menanggapi polemik KLB Partai Demokrat, Veronica Koman adalah salah satunya.
Seorang pengacara sekaligus aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) ini memberikan tanggapannya melalui akun Twitter pribadinya.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @VeronicaKoman, ia mengaku tak terlalu tertarik dengan permasalahan yang terjadi pada partai Demokrat saat ini.
Bahkan dirinya menyatakan tak memahami persoalan sebenarnya yang terjadi terkait prahara partai Demokrat.
"Gw ga paham dan ga tertarik dengan dinamika internal Partai Demokrat," kata Veronica pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Namun, melihat fakta yang ada perihal KSP Moeldoko yang mengambil alih partai Demokrat, menurut dia hal itu merupakan sebuah gejala yang menghkawatirkan.
Pasalnya KSP Moeldoko merupakan orang penting yang berada di lingkungan pemerintah, dan ia malah mengambilalih partai yang bersebrangan dengan pemerintah atau oposisi.
Itulah yang menurut Veronica menjadi gejala yang mengkhawatirkan dari KLB tersebut.
"Tapi fakta bahwa orang Istana mencaplok partai oposisi, itu gejala yang mengkhawatirkan," ucap aktivis HAM Papua tersebut.
Seperti diketahui bersama, sejak awal merebaknya isu pengambilalihan secara paksa partai Demokrat, nama KSP Moeldoko santer disebut-sebut oleh warganet.
Mengingat bahwa Moeldoko sendiri adalah orang dari pihak Istana yang menanggapi pertama kali dan menjadi pihak yang dicurigai terlibat dalam upaya pengambilalihan partai Demokrat.
Meski sempat membantah, tapi seiring berjalannya waktu Moeldoko terbukti terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Fakta tersebut semakin kuat terlihat setelah Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum partai Demokrat dalam acara KLB yang dilaksanakan di Hotel The Hill Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara pada Jumat, 5 Maret 2021 kemarin.***