PR DEPOK – Kepala Biro Perhubungan DPP Partai Demokrat, Abdullah Rasyid mengatakan bahwa kelompok Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat adalah penjual partai.
Pernyataan tersebut diungkapkan lantaran orang-orang yang terlibat dalam KLB ternyata sempat menawarkan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Akhirnya, upaya dan usaha kelompok tersebut dalam menjual Partai Demokrat berhasil juga.
Abdullah Rasyid menyebut pembelinya adalah seorang kacang yang lupa kulit.
“Ternyata para GPK-PD sudah keliling sebagai sales berusaha menjual partai demokrat. Yang membeli akhirnya seorang kacang yang lupa dengan kulitnya,” kata Abdullah Rasyid seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @abdullah_rasy pada Senin, 8 Maret 2021.
Sebagai informasi, Gatot Nurmantyo baru-baru ini mengaku pernah diajak oleh pihak-pihak tertentu untuk mengambil alih kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat melalui gerakan KLB.
Namun dengan tegas Gatot Nurmantyo menolaknya, mengingat ayah AHY yakni Susilo Bambang Yudhyono (SBY) memiliki jasa yang besar untuk dirinya saat masih aktif di TNI.
Informasi tersebt disampaikan Gatot Nurmantyo melalui kanal YouTube Bang Arif pada Sabtu, 6 Maret 2021.
Gatot Nurmantyo menceritakan banyak sejumlah pihak yang bertanya dan datang kepadanya untuk membicarakan soal Partai Demokrat.
"Banyak yang bertanya kepada saya, 'Pak, Bapak juga digadang-gadang menjadi...'. Ya saya bilang 'Siapa sih yang enggak mau. Partai dengan 8% kalau enggak salah kan, besar, kan dia mengangkat Presiden, segala macam kaya gitu'. Ada juga yang datang sama saya," kata dia.
Dia pun mendengarkan sejumlah visi yang akan dijalankan oleh orang-orang yang merencanakan kudeta tersebut.
"Datang, wah menarik juga saya bilang. Gimana prosesnya? ‘Begini pak, nanti kita bikin KLB’. KLB terus gimana? ‘Ya nanti visi yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu, mosi tidak percaya, AHY turun. Setelah turun, baru pemilihan, Bapak nanti pasti deh begini, begini’. Oh begitu ya, saya bilang begitu," ujarnya.
Baca Juga: AHY Pimpin DPP dan 34 DPD Datangi Kemenkumham dan KPU Laporkan KLB Partai Demokrat Deli Serdang
Namun Gatot Nurmantyo tidak tertarik dengan rencana tersebut.
Dia kemudian menyebutkan jasa ayah AHY, yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.
Jasa itulah yang membuat Gatot Nurmantyo tidak menerima tawaran orang-orang tersebut untuk kudeta Partai Demokrat.
Menurutnya, dia telah dibesarkan oleh tokoh-tokoh yang berjasa dalam hidupnya. Oleh karena itu tidak mungkin jika Gatot “mengkhianati” anak dari orang yang telah membesarkan namanya.***