PR DEPOK - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan 34 Pimpinan Daerah dikabarkan telah mendatangi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kedatangan pihak AHY pada Senin, 8 Maret 2021 kemarin ke KPU bertujuan untuk memberikan klarifikasi terkait kegiatan Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang yang menurutnya tidak konstitusional.
Menyoroti langkah yang dilakukan AHY tersebut, Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi lantas memberikan komentarnya melalui akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi.
"@AgusYudhoyono ke KPU serahkan bukti versi mrk bhw KLB Deli Serdang Ilegal," kata Teddy Gusnaidi pada Selasa, 9 Maret 2021 kemarin.
Masih dalam cuitan yang sama, Teddy meyakini bahwa pejabat KPU dan wartawan yang berada di tempat kejadian pasti tertawa selepas AHY pergi.
"Gue yakin setelah AHY pergi, seluruh org di KPU & wartawan ngakak mentertawakan dirinya," ucapnya secara tegas.
Hal itu terjadi lantaran menurut Teddy, lembaga KPU tidak berwenang menentukan pihak mana yang sah atau tidak.
Maka dari itu, Teddy melontarkan sindiran dengan mempertanyakan siapa pihak yang mengajari AHY. Pasalnya, tindakan AHY yang menurutnya salah sasaran itu hanya membuat malu.
"Yg ajarin AHY siapa sih? KPU itu sama sekali gak punya kewenangan menentukan kubu yg sah. Bikin malu saja.," ujarnya menambahkan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 10 Maret 2021.
Diketahui sebelumnya, kedatangan pihak AHY dan anggotanya ke KPU salah satu alasannya adalah untuk mencari keadilan.
AHY dalam kesempatan itu mengatakan bahwa acara KLB yang terjadi di Deli Serdang tersebut tidak sah dari sisi penyelenggaraannya karena peserta yang hadir tidak memiliki suara yang sah.
Pernyataan tersebut, dibuktikan anak dari mantan Presiden ke-6 RI ini dengan data-data peserta yang hadir di KLB tersebut.
"Apakah benar yang hadir secara fisik di KLB Deli Serdang itu? Apakah benar mereka yang memiliki hak suara yang sah? Nyatanya tidak, faktanya tidak demikian," kata AHY dalam audiensinya usai mendatangi KPU.***