Sebut Pemilu 2024 Tak Bisa Ditunda, Tito Karnavian: Belajar dari Pemilu 2019 dan Pilkada Serentak 2020

16 Maret 2021, 07:42 WIB
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. /ANTARA/Puspen Kemendagri/

PR DEPOK - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian membahas terkait Pemilihan Umum (Pemilu) pada tahun 2024 mendatang.

Pemilu direncanakan akan berlangsung di bulan April 2024. Hal ini menurutnya tidak bisa ditunda dan tetap harus dilaksanakan.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan hal tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Jakarta, pada Senin, 15 Maret 2021.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Liga Spanyol, Barcelona Geser Posisi Real Madrid Setelah Unggul 4-1 Atas Huesca

"Waktu Pemilu 2024 tidak bisa ditunda dan harus dilaksanakan. Kalau gubernur, bupati, dan wali kota masih bisa pelaksana tugas, sementara presiden tidak bisa," ujar Mendagri Tito.

Mendagri Tito mengungkapkan, berpijak melihat Pemilu di 2019 lalu, pada dasarnya terlaksana dengan baik, meski tampak adanya dinamika yang terjadi di masyarakat.

"Situasi kambtibmas dapat dikendalikan, dan tidak terdapat konflik yang dapat mengganggu stabilitas keamanan," ujar Mendagri Tito.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Selasa, 16 Maret 2021, Mulai Pukul 09.30 Hingga 16.30 WIB

Dikatakan Mendagri Tito, indikator pengukur terlaksana baik tidaknya Pemilu 2019 yaitu berdasarkan tingkat partisipasi pemilih, yakni tampak sangat tinggi 81,93 persen atau 192,7 juta warga Indonesia menggunakan hak pilihnya.

Saat itu Pemilu dilaksanakan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota dengan 813.336 tempat pemungutan suara (TPS).

Adapun selain itu, 262 sengketa Pemilu 2019 dengan perincian satu sengketa Pilpres, 10 sengketa pemilihan DPD, dan 251 sengketa pemilihan DPR/DPRD.

Baca Juga: Ariza Pertanyakan Ucapan Prasetio yang Sebut Lahan Sarana Jaya Tanggung Jawab Anies Baswedan: Saya Belum Paham

"Terdapat 866 petugas yang meninggal dunia dan 5.175 petugas yang sakit. Ini menjadi catatan bagi kita," kata Mendagri, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Melihat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, Mendagri juga mengatakan bahwa dapat menjadi pijakan untuk Pemilu di tahun 2024 nanti. Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, saat itu Pilkada Serentak digelar di 270 daerah.

"Kita juga melaksanakan cukup baik, tidak terdapat konflik siginifikan meskipun dengan tantangan di tengah pandemi," kata Mendagri Tito Karnavian.

Baca Juga: Agar BST Rp300.000 Cair Maret 2021, Jangan Lakukan Ini dan Segera Cek dtks.kemensos.go.id Pakai NIK KTP

Partisipasi pemilih pada Pilkada Serentak 2020 dikatakan Mendagri Tito juga sangat tinggi. Sebesar 76,09 persen dari 100 juta pemilih.

Jumlah tersebut hampir mendekati target KPU yakni menargetkan partisipasi masyarakat sebesar 77,5 persen.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler