PR DEPOK – Ketum ProDEM, Iwan Sumule baru-baru ini mendapat perhatian dari warganet, khususnya di jejaring Twitter.
Iwan Sumule melalui akun Twitter miliknya @KetumProDEMNew mengunggah sebuah gambar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah diedit.
Dalam unggahan Iwan Sumule tersebut, terlihat gambar Presiden Jokowi yang sedang berada di pinggir jurang.
Baca Juga: SBY Kembali Berduka: Selamat Jalan Sahabatku, Istirahatlah dengan Tenang di Sisi Allah SWT
Masih dalam cuitan yang sama, Iwan Sumule meminta Jokowi untuk tidak ‘berhenti’ karena beberapa langkah lagi, perubahan akan segera tercapai.
“Ayo pak, jangan berhenti, selangkah lagi menuju perubahan,” kata Iwan Sumule seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Rabu, 24 Maret 2021.
Dengan begitu, menuru Iwan Sumule, Indonesia akan tambah maju, damai, dan sejahtera ke depannya.
“Indonesia akan tambah maju, damai dan sejahtera,” ujar aktivis kemanusiaan itu.
Belakangan, nama Jokowi kerap menjadi sorotan masyarakat. Salah satunya terkait wacana perpanjangan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode.
Wacana tersebut diketahui pertama kali disampaikan politisi Partai Ummat, Amien Rais beberapa waktu lalu.
Kemudian, Jokowi juga menjadi sorotan menyusul rencana pemerintah pusat yang ingin mengimpor beras sebesar satu juta ton.
Pasalnya, masyarakat beranggapan bahwa rencana tersebut dilakukan pada saat petani menghadapi masa panen.
Baca Juga: Cek di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Cairkan BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta Maret 2021
Terbaru, di akhir masa jabatannya, Jokowi diprediksi akan mewariskan utang hingga mencapai Rp10.000 triliun.
Hal itu disampaikan ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Didik J. Rachbini.
Besaran utang tersebut disebutkan berasal dari utang pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pernyataan Didik itu disebabkan karena hingga Februari 2021, pemerintah telah mencatatkan utang sebesar Rp6.361 triliun.
Dan BUMN mencatatkan utang Rp2.140 triliun per kuartal III 2020 lalu. Sehingga, total utang Indonesia hingga sekarang adalah Rp8.501 triliun.***