Pengiriman Vaksin AstraZeneca Periode Maret dan April 2021 Tertunda, Menkes Budi Ungkap Alasannya

28 Maret 2021, 09:55 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. /Twitter/@setkabgoid.

PR DEPOK - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa pengiriman vaksin AstraZeneca untuk medio Maret dan April 2021 alami penundaan.

Adapun alasan terjadinya penundaan pengiriman vaksin AstraZeneca itu dijelaskan Menkes Budi lantaran adanya embargo yang terjadi di India.

Hal tersebut diungkapkan Menkes Budi dalam kesempatan jumpa pers secara daring pada Sabtu, 27 Maret 2021 malam kemarin.

Baca Juga: Dugaan Habib Rizieq Disebut Stres karena Isi Eksepsi, Yan Harahap: Jika Benar, Sungguh tak Pantas dan Kasar!

"Jadwalnya kita dapat vaksin gratis dari Covax-GAVI, sudah dapat kemarin vaksin AstraZeneca gratis 1,1 juta dosis. Rencananya kita dapat 2,5 jutanya pada 22 Maret, kemudian April akan dapat 7,8 juta dosis. Ternyata ditunda, karena ada isu India embargo vaksin," kata Menkes Budi.

Kendati demikian, kata dia, Covax-GAVI sebagai penyedia vaksin AstraZeneca di Indonesia sedang berupaya menjadwalkan ulang pengiriman vaksin tersebut dari India. Apalagi, India memperoleh kemampuan produksi vaksin Covid-19 AstraZeneca terbesar di dunia.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Minggu 28 Maret 2021, Menkes Budi dan Menlu Retno Marsudi dijadwalkan melakukan pembicaraan dengan World Health Organiation (WHO).

Kebijakan ini untuk mengupayakan vaksin AstraZeneca bisa dikirim ke Indonesia pada Mei-Juni 2021 mendatang.

Baca Juga: Habib Rizieq Akui Digembok 24 Jam di Sel dan Tak Boleh Dibesuk, Refly: Miris, Pihak Lain Diproses Saja Tidak

Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi mengatakan jumlah peserta vaksinasi di Tanah Air sudah mencapai 10 juta orang hingga Jumat, 26 Maret 2021.

Hal tersebut didukung dengan kecepatakan vaksinasi di Indonesia sudah sesuai dengan ketersediaan vaksin Covid-19 itu sendiri.

"Hari ini vaksinasi menembus 10 juta vaksinasi, dengan kecepatan harian sudah mendekati 500.000 penyuntikan per hari. Pada Maret dan April, ketersediaan vaksin sebanyak 15 juta per bulan dan sudah sesuai dengan kecepatan penyutikannya," ujar dia.

Kemenkes sendiri, kata Menks Budi, menargetkan 100 juta vaksin AstraZeneca akan diperoleh pemerintah sebagai upaya mengendalikan Covid-19 di Tanah Air.

Baca Juga: PPATK Sebut 92 Rekening FPI yang Terblokir Terbuka Sendiri, HNW: Bukan Saling Lempar Bola, Tegakkan Keadilan

Sementara itu, Menkes Budi memantau vaksinasi Covid-19 dosis pertama menggunakan vaksin AstraZeneca terhadap kiai-kiai muda.

Adapun kiai-kiai muda yang dimaksud yakni KH Muhammad Muslih, KH Jazuli Soleh Chosim, KH Ainul Mubarrok, KH Lukmanul Hakim, dan ratusan kiai lainnya.

“Semoga dengan Kiai PWNU Jatim berkenan divaksin, maka diharapkan bisa membangkitkan keyakinan masyarakat berkenan memakai vaksin ini yang dipastikan aman dan halal,” ucapnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler