PR DEPOK - Mantan Anggota DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha buka suara terkait aksi teroris yang belum lama ini terjadi.
Usai insiden ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu, aksi teror kembali terjadi di Markas Besar (Mabes) Polri.
Diketahui, penyerangan Mabes Polri tersebut dilakukan oleh Zakiah Aini (ZA) yang disebut telah melepaskan 6 tembakan yang mengarah ke petugas.
Melalui akun Twitter pribadinya, Abdillah Toha menjelaskan bahwa Islam adalah sisi zahir, sedangkan iman adalah sisi batin.
“Islam itu sisi zahir sdg iman sisi batin,” tulis Abdillah Toha seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @AT_AbdillahToha pada Sabtu, 3 April 2021.
Selanjutnya, ia memaparkan bahwa semua orang yang bersyahadat adalah seorang muslim, tetapi belum tentu seorang mu’min.
Menurut penjelasannya, takaran keimanan tidak bisa diukur lantaran tidak bisa dilihat.
“Semua yg bersyahadat itu Muslim tapi belum tentu Mu’min. Iman tak bisa diukur krn tak tampak,” ucapnya menjelaskan.
Lebih lanjut, ia lantas menyinggung pernyataan Sekjen Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan.
Ia menegkritik Haikal Hassan yang menyebut bahwa pelaku bom bunuh diri tersebut bukan seorang muslim.
“Jadi kalau ada orang seperti Haekal Hasan yg sebut pembom teroris itu bukan Muslim namanya jahil murokkab, compounded ignorant atau bodoh dobel,” tuturnya.
Maka dari itu, Abdillah Toha meminta semua pihak untuk mencari cara bagaimana mencegah kasus terorisme di masa mendatang.
“Sekarang tinggal bagaimana mencegah teroris mendatang,” katanya.
Ia juga menuding bahwa para pemuda yang melakukan aksi teror adalah korban dari para pendakwah yang menyampaikan wacana kekerasan.
“Para pemuda tolol ini korban ustad2 radikal yg mendakwahkan kekerasan,” ujarnya lagi.
Tidak hanya itu, ia menyebut bahwa upaya represif yang selama ini dilakukan tidak cukup untuk mencegah kasus terorisme.
“Upaya represif penting tapi tidak cukup. Harus dicari jalan bersama bagaimana menutup semua saluran dan corong buat ustad2 radikal ini,” kata Abdillah Toha.***