PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan aktivis HAM, Haris Azhar yang mempertanyakan pelaku teror di Mabes Polri yakni Zakiah Aini ditembak mati polisi.
Ferdinand mengatakan bahwa menembak mati pelaku teror tersebut merupakan salah satu cara polisi untuk menghindari risiko yang lebih besar.
Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean di akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Minggu, 4 April 2021.
Ia pun menuturkan bahwa mungkin yang dimaksudkan Haris Azhar dan Refly Harun ialah bertanya terlebih dahulu ke pelaku teroris sebelum di tembak mati.
"Mgkn Haris Azhar sm Refly Harun, maunya Polisi nanya dulu, mas mba teroris? Bawa bom tidak? Senjatamu air soft gun bukan? Kalau iya, aku tembak kamu ya?," kata Ferdinand Hutahaean.
Menurutnya, tujuan utama petugas kepolisian menembak yakni untuk melumpuhkan pelaku.
Baca Juga: Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Landa Flores Timur, 54 Korban Ditemukan Meninggal Dunia
"Tujuan utama petugas adlh melumpuhkan pelaku, menembak mati jg adalah cara melumpuhkan utk menghindari resiko lbh besar," ujar Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui sebelumnya dalam video yang di unggah di kanal YouTube Refly Harun, Haris Azhar mempertanyakan terkait ditembak matinya pelaku teror Zakiah Aini.
Sebelumnya, pelaku teror Zakiah Aini menyerang Mabes Polri, pada Rabu, 31 Maret 2021, dan menodongkan senjata api yang dibawanya kepada aparat polisi yang sedang bertugas.
Setelah mengancam keselamatan aparat, timah panas pun ditembakkan ke Zakiah Aini, dan menewaskannya di tempat kejadian.***