Heran PT Pelni Batalkan Kajian Ramadhan karena Dinilai Radikal, Christ Wamea: Ini Namanya Komunis!

10 April 2021, 16:15 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea. /Twitter @PutraWadapi

PR DEPOK – Tokoh Papua, Chris Wamea mengomentari pemberitaan yang sedang hangat diperbincangkan khalayak ramai.

Diketahui, pemberitaan tersebut mengenai pembatalan kajian Ramadhan oleh PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Komisaris Independen PT Pelni, Kristia Budyarto kemarin mengumumkan melalui akun Twitter miliknya tentang kajian online Ramadhan yang rencananya akan diselenggarakan PT Pelni.

Baca Juga: Kata Refly Soal SBY Daftarkan Merek Demokrat Atas Nama Pribadi: Justru Makin Tunjukkan Personalisasi Parpol

Kajian tersebut rencananya akan diisi penceramah seperti Ustaz Firanda Andirja, KH. Cholil Nafis, Ustaz Rizal Yuliar Putrananda, Ustaz Syafiq Riza Basalamah, dan Ustaz Subhan Bawazier.

Satu jam setelah unggahan pemberitahuan tersebut, pria yang pernah menjadi influencer Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kampanye itu mengumumkan keterangan tambahan.

Ia menyatakan bila pihak panitia yang menggelar kegiatan Ramadhan di lingkungan PT Pelni resmi dibatalkan.

Dalam unggahannya yang lain, Komisaris Independen PT Pelni itu juga menegaskan telah mencopot pejabat yang menjadi panitia acara kajian sambil menyinggung soal radikalisme.

Baca Juga: Habib Rizieq Diceramahi Jaksa di Persidangan, Ruhut Sitompul: Mulutmu Harimaumu, Inilah yang Kini Dia Alami

Menanggapi kabar tersebut, Christ Wamea turut menyoroti melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Sabtu 10 April 2021, Christ Wamea mempertanyakan di mana sisi radikal dari kajian itu terletak sehingga dibatalkan secara sepihak.

Padahal, menurut Christ Wamea, materi kajian Ramadhan tersebut belum saja disajikan.

Dari sisi mana dibilang radikal sementara dibatalkan sblm disajikan materi kajian ramadhannya,” kata Christ Wamea.

Baca Juga: Bentuk Pasukan Khusus Pengawal Menhan, Abdillah Toha: Prabowo Tak Mau Kalah dengan Presiden dan Paspampersnya

Ia pun merasa heran dengan cap radikal yang disematkan pada agenda kajian Ramadhan tersebut. Christ Wamea justru menilai hal itu seperti perilaku komunis.

Belum dengar materinya sdh dibilang radikal. Ini namanya komunis,” ucap Christ Wamea mengakhiri cuitannya.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @PutraWadapi

Tags

Terkini

Terpopuler