Mengapa Penguasa Sibuk Pencitraan Seolah Merakyat? Irwan: Padahal Ribuan Triliyun Dipakai Bukan untuk Rakyat

13 April 2021, 16:25 WIB
Wakil Sekjen Partai Demokrat, Irwan Fecho. /Instagram @irwanfecho

PR DEPOK - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Irwan Fecho, menyoroti fenomena penguasa yang kerap melakukan pencitraan.

Dalam cuitan di akun Twitter miliknya @irwan_fecho, ia menilai penguasa yang banyak pencitraan seolah dekat dengan rakyat, justru telah menggunakan anggaran triliyunan untuk pembangunan yang bukan untuk rakyat.

"Mengapa penguasa sibuk pencitraan dirinya seolah2 dekat & sll didukung rakyat pdhl dia tlh gunakan ribuan trilyun anggaran u/ pembangunan," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Semangka hingga Blewah, Berikut 6 Buah yang Cocok Dikonsumsi untuk Kurangi Dehidrasi Saat Jalani Puasa

Menurutnya, sikap sering pencitraan seolah merakyat ini dilakukan lantaran para penguasa ini menyadari bahwa kekuasaan mereka lemah.

Lebih lanjut, Irwan Fecho menilai bahwa yang dilakukan oleh para penguasa yang gemar pencitraan ini bukanlah demi membangun keadilan.

Selain itu, tuturnya, hak-hak rakyat pun tidak diberikan dengan benar oleh para penguasa tersebut.

Baca Juga: Masduki Analogikan 'Ban Serep' ke Wapres, Yan Harahap: Ma'ruf Amin kan Vote Getter Juga, Masa Cuma Ban Serep?

"Karena dia tahu kekuasaannya lemah. Pembangunannya bkn u/ rakyat. Yang dibangun bkn keadilan. Hak-hak rakyatnya tdk diberikan secara benar," tutur Irwan Fecho di akhir cuitannya.

Untuk diketahui, fenomena pencitraan memang kerap melekat pada sosok-sosok yang berkuasa.

Di Indonesia sendiri, baru-baru ini publik sempat dibuat heboh dengan video yang beredar di media sosial soal dugaan korban banjir NTT menolak menerima bantuan dari donatur.

Baca Juga: Jokowi Teken Keppres No. 7-2021, Cuti Bersama ASN 2021 Diputuskan Hanya Dua Hari

Tak sedikit yang menilai bahwa insiden tersebut adalah bagian pencitraan dari pejabat dengan mengirimkan bantuan.

Dalam video yang diunggah kanal YouTube Pikiran Rakyat, terlihat seorang pria berbaju hijau mengutarakan kekesalannya lantaran bantuan yang telah tiba hendak ditarik kembali usai sesi foto dan dokumentasi selesai.

Merasa kecewa dengan sikap donatur yang seolah memberi bantuan hanya sebagai formalitas, pria tersebut lantas menyuruh donatur kembali mengangkut bantuan karena para pengungsi enggan memakainya.

Baca Juga: Pemerintah Dinilai Lebih Hargai MBZ Daripada Tokoh Bangsa, Nicho Silalahi: Pokoknya Top Deh Pak Jokowi

"Kami ini taruhan nyawa Bapak, jangan karena hanya urus ini barang, terus kami tidak ada arti Bapak. Angkat bawa pulang, tidak (akan dipakai) langsung bawa pulang," ujar pria berbaju hijau.

Ia mengklaim bahwa masih banyak donatur yang ikhlas memberikan bantuan tanpa harus banyak formalitas.

"Bawa pulang saja, kami tidak butuh juga. Masih banyak donatur yang hatinya ikhlas Bapak," tuturnya.

Baca Juga: Tips Latihan Fisik saat Puasa yang Benar untuk Menjaga Kebugaran Tubuh Sesuai Anjuran Ahli

Bantuan tersebut diduga berasal dari Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang hendak dibawa lagi untuk urusan syuting di pengungsian lain.

Tak hanya menolak bantuan tersebut, para pengungsi juga enggan menemui Mensos Risma.

"Kenapa pula para pengungsi itu yang harus menemui Risma? Begitu pikir mereka. Itu yang kami tidak mau. Kalau menteri mau bertemu dengan pengungsi maka menteri datang ke sini," ujar salah seorang yang terekam di video.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @irwan_fecho

Tags

Terkini

Terpopuler