Habib Rizieq Kini Bergelar PhD, Ferdinand Hutahaean: Lebih Baik Seperti Orang Dulu, Tunjukkan Adab dan Moral

16 April 2021, 09:55 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengomentari pernyataan Refly Harun soal Habib Rizieq yang menyelesaikan S3 dan mendapat gelar PhD.

Dalam cuitannya, ia mengatakan bahwa lebih baik hidup seperti orang dulu yang menjunjung tinggi adab serta tata krama.

Menurutnya, orang zaman dahulu selalu menunjukkan adab, moral, etika dan tata krama sebagai makhluk yang derajatnya paling tinggi.

Baca Juga: Cara Cek Online Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta Tahun 2021 Melalui Bank BRI di link eform.bri.co.id/bpum

"Lebih baik sprt org2 jaman dulu ketika para leluhur bangsa ini ada. Mereka tunjukkan adab, moral, tata krama dan etika sebagai mahluk paling tinggi derajatnya dr mahluk lain," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan yang diunggah di akun Twitter @FerdinandHaean3.

Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa orang-orang dulu ini cinta terhadap negerinya dan tidak suka mencaci-maki orang lain.

"Mrk jg cinta negerinya, berbudaya tinggi dan tak mencaci serta memaki," tuturnya menambahkan.

Baca Juga: Sebut Ada Menteri Sibuk ‘Kampanye’ Jelang Reshuffle, Luqman: Kelakuannya Ingatkan pada Pepatah ‘Tong Kosong’

Diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq dikabarkan baru saja selesai menjalani ujian untuk program S3 yang diambil di Universiti Sains Islam Malaysia.

Mantan Imam Besar FPI itu kini telah resmi menyandang gelar PhD usai berhasil menyelesaikan disertasi yang ditulis selama ia ditahan di Rutan Bareskrim Polri.

Menanggapi kabar ini, Refly Harun lantas menyayangkan jika orang berpendidikan seperti Habib Rizieq tidak diberikan kesempatan untuk memberikan kontribusi terhadap bangsa dan negara.

Baca Juga: Qodari Yakin PAN Masuk Kabinet Bila Reshuffle Terlaksana: Zulkifli Hasan Enggan Berbenturan dengan Amien Rais

"Apakah kita tidak sayang dengan orang-orang yang punya pendidikan, kemudian punya kemampuan, tentu bisa berkontribusi bagi bangsa dan negara."

"Tapi kita lebih memilih untuk memenjarakannya, dengan sebab dan alasan yang bukan kejahatan sesungguhnya, dengan sebab dan alasan yang remeh temeh, sepele," ujar Refly Harun memaparkan.

Pakar hukum tata negara itu menilai banyak kasus lain yang sebenarnya lebih berat dan lebih layak untuk diproses secara hukum.

Baca Juga: 3 Resep Salad Sayur Enak dan Sehat, Bisa Turunkan Berat Badan hingga Detoksifikasi Tubuh

Namun, katanya melanjutkan, energi publik dan para penegak hukum justru dihabiskan untuk menyidangkan Habib Rizieq.

"Energi kita justru habis untuk menyidangkan Habib Rizieq, bukan menyidangkan kejahatan-kejahatan atau pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia sesungguhnya," tutur pakar hukum tersebut.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler