PR DEPOK – Anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim turut mengemukakan pandangannya terkait sidang lanjutan kasus Habib Rizieq Shihab.
Diketahui, sidang Habib Rizieq yang ditetapkan sebagai terdakwa kasus tes swab palsu di RS UMMI Bogor masih berlangsung dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya sebagai saksi.
Merasa tersudut, Rizieq sontak mencecar Bima Arya dengan sejumlah pertanyaan sekaligus pernyataan.
Baca Juga: Jokowi Singgung Formula E di IIMS 2021, Taufik Rendusara: Jangan Kasih Tahu Ferdinand, Bisa Gila Dia
Salah satunya, mantan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) mempertanyakan alasan mengapa Bima Arya tidak mengambil langkah kekeluargaan soal tes swab dirinya.
Padahal, jelas Habib Rizieq, banyak kenalannya yang dapat menjembataninya untuk membahas persoalan tersebut secara kekeluargaan.
Peristiwa dalam persidangan itu pun lantas mendapat tanggapan dari berbagai pihak, termasuk Luqman Hakim.
Melalui akun Twitter pribadinya @LuqmanBeeNKRI, politisi PKB itu mengungkapkan bahwa penyesalan selalu datang belakangan.
“Penyesalan itu datang di belakang. Jika di depan, namanya Pendaftaran,” ujar Luqman Hakim sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat, 16 April 2021.
Ia pun menyayangkan, mengapa setelah diproses hukum, Habib Rizieq justru baru mempertanyakan soal penyelesaian masalah secara kekeluargaan.
“Stlh diproses hukum, baru tanya kenapa tdk ditempuh jalan kekeluargaan,” ucap dia menambahkan.
Dulu, dikatakan Luqman Hakim, Habib Rizieq kerap menantang Presiden, TNI, Polisi hingga jaksa dan terkesan tidak takut hukum.
“Dulu nantang Presiden, TNI, Polisi dan jaksa seolah tdk takut hukum,” ucap Luqman Hakim secara tegas.
Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti bahwa hukum berlaku untuk semua, tidak peduli siapa orangnya.
“Ini bukti, hukum berlaku sama utk smua, tak peduli copet atau tokoh,” kata Luqman Hakim.