Terdeteksi Titik Magnet Saat Pencarian KRI Nanggala-402 , Kapuspen TNI: Mudah-mudahan Jadi Titik Terang

23 April 2021, 13:59 WIB
KRI Nanggala-402./TNI AL /

PR DEPOK - Dalam pencarian KRI Nanggala-402 digelar, telah terdeteksi satu titik magnet cukup kuat di wilayah pencarian yaitu di perairan utara Pulau Bali.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal TNI Achmad Riad dalam jumpa pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Jumat 23 April 2021, terkait perkembangan pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu 21 April 2021 di perairan utara Bali.

Menurutnya, dalam pencarian KRI Nanggala-402 satu titik magnet cukup kuat itu dideteksi oleh KRI Rimau, karena itu pihaknya akan mengejar dan menindaklanjuti temuan tersebut.

Baca Juga: Kritik Kinerja KPK di Era Jokowi, Christ Wamea: Revisi UU KPK Bukan Buat KPK Tambah Baik, Malah Tambah Rusak

"Ada satu titik magnet yang cukup kuat, mudah-mudahan itu tidak berubah dan akan dikejar. Mudah-mudahan itu menjadi titik terang," kata Achmad Riad sebagaimana dikutip Pikiranyakyat-Depok.com dari Antara.

Selain itu, temuan titik magnet dari KRI Rimau rencananya akan turut ditindaklanjuti oleh KRI Rigel, yang kemungkinan akan tiba di lokasi pencarian pada Jumat siang atau sore guna pencarian KRI Nanggala-402.

Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono sebelumnya pada Kamis 22 April 2021 menyebutkan bahwa KRI Rimau menemukan titik-titik magnet berkekuatan cukup tinggi pada kedalaman kurang lebih 50-100 meter dalam kondisi melayang.

Baca Juga: Amien Rais Ancam Serukan Jihad Jika HRS Terus Dicecar dalam Sidang, Ferdinand Hutahaean: Hormati Proses Hukum!

Tidak hanya itu, selama proses pencarian yang telah berlangsung sejak beberapa hari lalu, telah mendapatkan beberapa petunjuk, di antaranya tumpahan bahan bakar minyak, yang diduga berasal dari KRI Nanggala-402.

Riad mengatakan pihaknya akan berusaha memaksimalkan pencarian hari ini, dengan seluruh kapal milik TNI yang memiliki kemampuan deteksi bawah laut menggunakan sonar.

Pasalnya, kemampuan oksigen di KRI Nanggala-402 diperkirakan hanya akan tersedia sampai 72 jam atau kurang lebih tiga hari dalam keadaan mati total (blackout).

Baca Juga: HRS Bentak Jaksa Tak Punya Adab, Refly Harun: Wajar Emosi, Siapa pun yang Dianggap Ringankan Dia Dipagari

Kapal itu telah hilang kontak pada pukul 3.00 WITA, sehingga oksigen kemungkinan tersedia sampai pukul 3.00 WITA, Sabtu.

Riad menyebutkan, dalam pencarian KRI Nanggala-402, TNI juga menerima bantuan empat kapal dari kepolisian, serta beberapa kapal dan peralatan dari negara-negara sahabat, di antaranya Malaysia, Singapura, India, dan Australia.

"Semua bantuan akan kita terima. Prosesnya akan dipercepat karena waktu yang kita kejar," kata Riad.

Baca Juga: Ini Tanggapan Teman-teman dan Anak Joe Taslim Soal Perannya Jadi Sub-Zero di Mortal Kombat

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa fokus pencarian KRI Nanggala-402 masih di perairan utara Bali.

"Wilayahnya masih 65 mil dari perairan utara Bali," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler