PR DEPOK - Mantan juru bicara (Jubir) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi ikut mengomentari isu tak lolosnya penyidik senior KPK, Novel Baswedan dan sejumlah pegawai KPK dalam tes wawasan kebangsaan (TWK).
Tes yang dibuat oleh lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut diketahui sebagai syarat pengalihan status pegawai hingga penyidik KPK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dedek berpendapat bahwa tes yang diberlakukan pada pegawai KPK juga sebelumnya memang diberikan kepada seluruh ASN. Bahkan, ia mengatakan contoh soal-soal latihan dalam TWK itu juga bisa diakses publik.
"Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) diberlakukan untuk seluruh ASN dengan contoh² soal latihan yang bisa diakses publik," kata Dedek Uki seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Uki23 pada Rabu, 5 Mei 2021.
Mempertimbangkan hal tersebut, Dedek lantas menilai pihak yang tak lulus dari TWK itu memang wawasan terkait kebangsaannya tidak mumpuni
"Kalau gak lulus, maka memang wawasan kebangsaannya gak mumpuni untuk jadi abdi negara," ucapnya menambahkan.
Seolah menyindir, Dedek menyatakan pihak yang tak lolos mestinya malu ketika dirinya tak lolos tes wawasan kebangsaan.
"Mereka harusnya malu, bukan malah bekoar² keluar. Buruk rupa cermin dibelah," ujar Dedek mengatakan secara tegas.
Diketahui sebelumnya, beredar kabar terdapat puluhan pegawai hingga penyidik KPK yang tak lolos dalam tes wawasan kebangsaan yang digelar oleh KPK.
Baca Juga: Soal Doa Qunut Muncul di Tes Wawasan Kebangsaan, Gus Umar: Apa Hubungannya dengan Tes dari KPK?
Penyidik senior KPK, Novel Baswedan digadang-gadangkan menjadi salah satu pihak yang tak lolos dalam tes tersebut.
Kabar itu pun sontak menuai kritikan dari banyak orang lantaran pihak-pihak yang tak lulus terancam berhenti bekerja di lembaga KPK.
Menanggapi kabar itu, Novel Baswedan sendiri mengaku telah mendegar informasinya, yang menyatakan dirinya tak lulus TWK KPK.
Dia mengatakan bahwa upaya untuk menyingkirkan orang-orang berintegritas di KPK memang telah lama dilakukan bahkan masih dilakukan hingga saat ini. Namun, ia akan teramat terkejut apabila kabar yang beredar benar-benar terjadi.
"Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan. Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh pimpinan KPK sendiri," ujar Novel Baswedan menjelaskan.***