PR DEPOK – Mantan Juru Bicara (Jubir) Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi kembali berkomentar terkait polemik yang terjadi di tubuh KPK.
Sebagaimana diketahui, KPK sebelumnya mendapat perhatian luas usai isu yang menyebut penyidik senior KPK, Novel Baswedan tak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Novel Baswedan sendiri telah buka suara mengenai polemik tersebut melalui akun Twitter miliknya, @nazaqistsha.
Menurut penuturan Novel Baswedan bahwa TWK bukan merupakan tes kompetensi ataupun tes untuk seleksi.
“Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), bukan tes kompetensi atau tes utk seleksi,” ujar Novel Baswedan pada Selasa, 11 Mei 2021.
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan bahwa pegawai KPK yang beralih status menjadi aparatur sipil negara (ASN) tidak boleh dirugikan.
“Dlm UU 19/2019 dan Putusan MK jelaskan peg KPK mjd ASN hanya bersifat peralihan yg tdk boleh merugikan pegawai KPK,” katanya.
Akan tetapi, dikatakan Novel Baswedan, UU tersebut justru digunakan untuk menyingkirkan 75 pegawai KPK yang sebagian sudah pernah menangani kasus besar.
“Tp digunakan utk singkirkan 75 peg, bbrp sdg tangani kasus besar,” tutur Novel Baswedan mengakhiri.
Adhie Massardi di akun Twitter pribadinya @AdhieMassardi, menilai seharusnya ada pakar bidang terkait yang berbicara soal adanya rekayasa metodologi dalam TWK KPK tersebut.
“Seharusnya sohib sy Prof Hamdi Muluk gegedug LabPsikologi UI sudah bicara ttg kemungkinan rekayasa metodologi dlm TWK ganjil ini,” ucapnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Terlebih lagi, lanjut dia, ada seorang Menteri Koordinator (Menko) yang meminta rakyat untuk tidak kecewa terhadap pemerintah yang koruptif.
“Apalagi sblmnya ada Menko yg ngajak rakyat permisif (jangan kecewa) terhadap pemerintah yg koruptif. Terbaca ada disain!” katanya mengakhiri cuitannya.