PR DEPOK – Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar turut menyoroti waktu peringatan yang diberikan oleh Hamas dari Palestina dan Israel sebelum menggempur wilayah lawan masing-masing.
Hasmi Bakhtiar mengatakan, Hamas memberi peringatan dua jam sebelum menggempur Tel Aviv.
Sedangkan Israel hanya memberi peringatan dua menit sebelum gempur Gaza.
Lantas, Hasmi Bakhtiar pun melontarkan sindiran terkait perbedaan tersebut.
“Hamas sebelum menggempur Tel Aviv kasih peringatan dua jam sebelumnya. Israel sebelum menggempur Gaza kasih peringatan 2 menit sebelumnya. Beda memang manusia dan Kera,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar pada Minggu, 16 Mei 2021.
Hasmi Bakhtiar juga menyarankan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk menekan Mesir agar membuka perbatasan Rafah.
Rafah adalah kota di Palestina yang terletak di Jalur Gaza, perbatasan dengan Mesir.
“Pak @jokowi gak bisa tekan Mesir agar buka perbatasan Rafah? Minimal akses untuk ambulance dan tenaga kesehatan keluar masuk Gaza,” katanya.
Menurutnya, jika Presiden Mesir Abdul Fattah As-Sisi mengizinkan membuka Rafah, maka tentunya rakyat Gaza akan sangat tertolong.
“Seandainya As-Sisi mau buka Rafah, jangankan untuk sekedar mengobati rakyat Gaza, nyediain tempat tinggal dan kasih makan juga rakyat Mesir pasti siap. Siapa yang gak kenal dermawannya rakyat Mesir? Sayang, As-Sisi gak punya nurani,” ujarnya.
Sebagai informasi, dikutip dari Reuters, pada Minggu pagi ini, Israel mengebom rumah kepala Hamas di Gaza.
Sementara Hamas membalas dengan menembakkan serangan roket ke Tel Aviv.
Saat ini adalah hari ketujuh serangan antara kedua pihak tanpa adanya tanda-tanda mereda.
Baca Juga: Ditegur Anies Baswedan karena Kerumunan Pengunjung, Ancol Terpaksa Tutup untuk Lakukan Disinfeksi
Otoritas kesehatan mengatakan, atas serangan udara Israel sejak semalam hingga pagi ini, setidaknya empat warga Palestina tewas dan banyak yang terluka.
Sementara itu, warga Israel lari ke tempat perlindungan saat sirene peringatan tembakan roket masuk di Tel Aviv dan kota selatan Beersheba. Sekitar 10 orang terluka saat berlindung.
Sedikitnya 149 orang tewas di Gaza sejak kekerasan dimulai pada Senin, 10 Mei 2021 lalu, termasuk 41 anak-anak.
Israel telah melaporkan 10 orang tewas, termasuk dua anak.
Lebih lanjut, saat ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mesir sedang berupaya untuk memulihkan ketenangan antara Israel dan Hamas meski belum menunjukkan tanda-tanda peredaan.***