Heran Telegram Novel Baswedan Diretas, Gus Umar: Sudah Banyak Berantas Korupsi, Tapi Terus Menerus Dizalimi

21 Mei 2021, 14:20 WIB
Tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan atau Gus Umar. /Instagram @umar_hasibuan75

PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan menanggapi kabar peretasan akun Telegram milik penyidik senior, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. 

Pria yang akrab dipanggil Gus Umar tersebut tampak keheranan mengetahui tindakan pihak tertentu yang sebegitunya menganggu Novel. 
 

"Segitu amat sampai meretas telegram Novel Baswedan.," kata Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @UmarChelsea__ pada Jumat, 21 Mei 2021. 

Baca Juga: Habib Rizieq Minta Dibebaskan di Kasus Kerumunan, Yan: Wajar, Jokowi Juga 'Bebas Murni' di Kerumunan Maumere
 
Gus Umar juga menilai mereka yang meretas Novel seperti tak punya agama, karena selalu melalukan tindakan zalim terhadap penyidik KPK senior tersebut.
 
Padahal menurutnya, Novel merupakan tokoh yang sudah banyak berjasa dalam pemberantasan korupsi di Indonesia, bahkan hingga sempat dianiaya.
 
"Knp mrk ini spt Gak punya agama terus menerus zolimi novel. Dia sdh berbuat byk buat pemberantasan korupsi sampai matanya buta dianiaya.," ucapnya. 
 
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Kelemahan Anda dalam Hal Cinta
 
Kemudian yang membuat Gus Umar tak habis pikir, alih-alih mendapatkan penghargaan atas jasanya memberantas korupsi, Novel malah dinonaktifkan oleh lembaga KPK.
 
Kondisi tersebut kemudian yang membuat Gus Umar menyerukan tagar #Standwith Novel Baswedan sebagai bentuk dukungannya terhadap Novel.
 
"Parahnya bkn pernghargaan yg ia dapat tapi malah pemecatan. #StandwithNovelBaswedan," ujar Gus Umar menutup pernyataan. 
 
Baca Juga: 11 Hari Pertempuran, Israel dan Hamas Setuju untuk Gencatan Senjata
 
Diketahui sebelumnya, usai melakukan perlawanan atas keputusan penonaktifan 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK), beberapa pihak termasuk aktivis antikorupsi mengalami peretasan akun media sosial mereka. 
 
Salah satunya adalah penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Dia mengabarkan bahwa akun Telegram pribadinya telah diretas oleh seseorang. 
 
Kabar tersebut ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya @nazaqistsha pada Kamis, 20 Mei 2021 malam.
 
Baca Juga: Segera Klik eform.bri.co.id/bpum dan Dapatkan BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta Tahap 3 Tahun 2021
 

"Pengumuman. Akun Telegram saya dibajak sejak pukul 20.22 WIB hari ini shg tdk lg dibawah kendali saya.," ucap Novel Baswedan. 

Lalu tak hanya Novel, ia menjelaskan bahwa akun Telegram milik Direktur Pembinaan Jaringan Antarkomisi KPK Sujanarko juga telah diretas oleh seseorang.
 
Dengan pengumuman tersebut, Novel lantas mengingatkan bila ada yang menghubungi dengan akun mereka, bisa dipastikan itu bukan lah Novel atau Sujarnako.
 
Baca Juga: Sebut Israel Telah Kibarkan Bendera Putih ke Palestina, Hasmi: Ternyata Hanya Sampai di Sini Nafas Israel
 
"Akun Telegram Pak Sujanarko sejak pukul 20.31 WIB juga dibajak shg tdk dlm kendali ybs. Bila ada yg dihubungi gunakan akun tsb, itu bukan kami.," katanya menambahkan.***
 
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler