PR DEPOK – Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief kembali mengomentari polemik yang tengah terjadi di tubuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ali Syarief melalui akun Twitter pribadinya @alisyarief, menyinggung sosok Harun Masiku yang lenyap sejak beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan bahwa di antara 50 pegawai KPK yang tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), ada seseorang yang mengetahui keberadaan Harun Masiku.
Baca Juga: 19 Negara Diprediksi Alami 'Kehancuran' Sistem Kesehatan Akibat Pandemi Covid-19
“Di antara 50 pegawai KPK yg tidak lulus TWK, ada yg tahu dimana keberadaan Harun Masiku,” kata Ali Syarief seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 30 Mei 2021.
Terkait hal itu, ia menegaskan bahwa Harun Masiku merupakan sosok kunci yang dapat menentukan nasib sebuah partai.
Tak sedikit pihak yang menduga bahwa Ali Syarief menyindir PDIP, mengingat Harun Masiku adalah salah satu kader dari partai berlambang banteng tersebut.
Baca Juga: Sudah 21 Tahun Lepas dari Indonesia, Ternyata Ini Alasan Timor Leste di Ambang Kebangkrutan
“HM adalah sosok kunci yg bisa menentukan keberadaan nasib sebuah Partai,” tutur Ali Syarief menjelaskan.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa Harun Masiku menjadi sosok kunci lantaran aliran dananya diterima oleh partai ‘tersebut’.
“Karena aliran dananya yg diterima oleh partai tsb,” kata Ali Syarief menambahkan.
Baca Juga: Kaget Pemain Band Jadi Komisaris, Ali Syarief: Padahal di PT Telkom Banyak Orang Pintar
Oleh sebab itu, ia pun menilai bahwa hal itu akan menjadi bukti bahwa partai tersebut harus dibubarkan. Menurutnya, hal tersebut adalah pokok persoalannya.
“Akan menjadi bukti Partai itu hrs dibubarkan. Jd itu pokok soalanya,” ujar Ali Syarief mengakhiri cuitannya.
Sebagaimana diketahui, penyidik KPK hingga kini masih belum berhasil menangkap buronan Harun Masiku.
KPK pun merasa yakin bahwa mantan caleg PDI Perjuangan tersebut masih berada di Indonesia.
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata sebelumnya mengungkapkan bahwa seluruh akses menuju ke luar negeri untuk Harun Masiku telah tertutup.***