Sebut Presiden dan Menag Tak Mampu Berangkatkan Rakyatnya Haji, MS Kaban: Istikharahlah untuk Resign

7 Juni 2021, 20:41 WIB
Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, MS Kaban. /ANTARA/Jafkhairi.

PR DEPOK - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, MS Kaban beberapa waktu lalu mengkritisi keputusan pemerintah, yang membatalkan keberangkatan jemaah haji pada 2021 Masehi/1442 Hijriyah.

MS Kaban menilai keputusan tersebut merupakan keputusan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) paling buruk sepanjang sejarah Kementerian Agama (Kemenag) RI.

"Pembatalan hajji oleh Pemerintah RI dibawah kepemimpinan Presiden Jkwi merupakan kptsan paling buruk dlm sejarah Kemenag RI," kata MS Kaban pada Jumat, 4 Juni 2021.

Baca Juga: Minta Pemerintah Tak Marah Bila Rakyat Ragukan Keselamatan Uang Mereka, Adhie Massardi: Lah Bansos Aja Disikat

Tak hanya itu, MS Kaban juga menilai keputusan itu tak masuk akal hingga menyatakan bahwa Jokowi tak punya sense of rukun Islam.

Kemudian dengan keputusan itu, mantan Menteri Kehutanan itu juga menilai Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tak bermanfaat bagi umat Islam.

"Ini keputusan yg tdk masuk akal terlihat nyata Pres Jkwi tidak memiliki sense of rukun islam.Menag RI berkuasa tapi tak bermanfaat utk ummat muslim," ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @MSKaban3.

Baca Juga: Diisukan Akan Mundur dari Dunia Hiburan dan Fokus Urus Reino Barack, Syahrini: Ada yang Harus Aku Prioritaskan

Lebih lanjut, MS Kaban juga menjelaskan bahwa hubungan antara Indonesia dengan pemerintahan Arab Saudi sangat harmonis.

Namun, MS Kaban heran mengapa di era Jokowi berkuasa, Indonesia malah lebih dekat dengan Beijing China.

Kendati demikian, MS Kaban menuturkan bahwa masih ada waktu bagi pemerintah untuk meninjau ulang keputusan pembatalan haji 2021.

Baca Juga: Curhatan Syahrini yang Kini Tampil 180 Derajat Berbeda: Aku Tak Mau Lagi Lihat ke Belakang

"Hub kultural Ummat muslim Indonesia dgn pemerintah Kerajaan Saudi Arabia sepanjang sejarah NKRI cukup mesra harmonis kenapa di Era Jkwi petugas partai PDIP jd Presiden lebih mesra ke Beijing RRC Komunis.Masih ada wkt Pres Jkwi tinjau ulang kpts batal hajji 2021," ujarnya.

Sebab menurut MS Kaban, ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima merupakan ibadah yang wajib bagi yang mampu.

Akan tetapi, lanjut MS Kaban, setelah rakyat menabung bertahun-tahun untuk berhaji, yang menandakan mereka mampu, malah dibatalkan oleh pemerintah. Hal tersebut lantas membuat dirinya menilai bahwa yang tak mampu justru Presiden dan Menag.

Baca Juga: Pertanyakan Tokoh yang Kini Kendalikan Negara, Abdillah Toha: Apa Masih Jokowi Asli Atau Penguasa Lain?

Dengan kata lain, keputusan pembatalan haji itu menandakan Presiden Jokowi dan Menag Yaqut tak berkemampuan untuk memberangkatkan rakyatnya berhaji.

"Berhajji rukun islam yg ke 5 bagi mereka yg mampu.Bertahun nabung hajji antri sudah bayar lunas berarti mampu ternyata Presidennya dan Menag tidak punya kemampuan berangkatkan rakyatnya sendiri," ujar mantan Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) tersebut.

Dengan ketidakmampuan itu, MS Kaban lantas menanyakan mengapa Jokowi dan Menag Gus Yaqut masih menjadi penguasa.

Baca Juga: Konsumsi 10 Buah Ini Bagus Buat Penderita Diabetes Tanpa Takut Gula Darah Naik

Maka dari itu, ia menyarankan agar mereka melakukan salat istikharah untuk resign atau turun dari jabatan mereka.

"Kalau sudah tak mampu ngapain jd penguasa hny bikin dosa.Istikharahlah utk resign?" katanya mengakhiri cuitannya.

Cuitan MS Kaban. Tangkap layar Twitter.com/@MSKaban3.

Seperti diketahui sebelumnya, akibat pandemi Covid-19 yang masih terjadi, pemerintah akhirnya memutuskan untuk membatalkan keberangkatan haji tahun 2021.

Baca Juga: Gisel Namai Kudanya 'Aisyah', Gus Umar Semprot Mantan Istri Gading Marten: Asli Tak Punya Adab!

Berdasarkan kabar yang dihimpun, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan jemaah haji.

"Karena masih pandemi dan demi keselamatan jamaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jamaah haji Indonesia," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi persnya pada Kamis, 3 Juni 2021.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @MSKaban3

Tags

Terkini

Terpopuler