PR DEPOK - Anggota DPR RI Fadli Zon menyoroti soal munculnya kembali wacana masa jabatan presiden tiga periode.
Fadli Zon menduga ada pihak-pihak yang memang sengaja mencari kesempatan dibalik isu masa jabatan presiden tiga periode.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melalui cuitan di akun Twitter @fadlizon, pada Senin, 21 Juni 2021.
Fadli Zon menilai, pembatasan masa jabatan presiden maksimal dua periode merupakan kebijakan yang sudah benar.
Menurutnya, masa jabatan presiden dua periode merupakan kebijkan yang sudah sesuai dengan semangat demokrasi.
“Sudah benar pembatasan masa jabatan Presiden maksimal 2 kali,” kicau Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon.
“Sesuai semangat perubahan dan demokrasi,” tambahnya.
Baca Juga: Lirik Can't Leave You Alone Lagu dari Maroon 5 dan Juice WRLD
Diluar permasalahan tersebut, Ia menduga ada pihak yang sengaja mencari kesempatan dibalik isu masa jabatan presiden tiga periode.
“Di luar itu, mungkin ada yang cari kesempatan dan cari proyek," kata Fadli Zon.
Dalam cuitannya tersebut, Fadli Zon juga menyinggung terkait kinerja presiden.
Menurutnya, jika presiden yang menjabat dua periode menunjukan hasil kinerja yang baik, maka presiden penggantinya tinggal melanjutkan.
Namun, apabila menunjukan hasil kinerja yang kacau dan berantakan, maka presiden tersebut perlu diganti dengan yang baru untuk diperbaiki.
“Kalau hasil dua periode baik, tinggal dilanjutkan penggantinya,Kalau dua periode kacau dan berantakan, diperbaiki presiden baru,” ucap Fadli Zon.
Sekedar informasi, belakangan wacana presiden tiga periode ramai dibahas oleh berbagai pihak.
Salah satu orang yang menjadi pelantang gagasan presiden tiga periode adalah Diirektur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.
Qodari selaku pendukung presiden Joko Widodo (Jokowi) memasangkan idolanya dengan Prabowo Subianto untuk dijadikan calon presiden 2024.
Ia menyebut pasangan Jokowi-Prabowo dengan sebutan JokPro 2024.***