PR DEPOK - Ketua Cyber Indonesia, Husin Shihab belum lama ini menyoroti kerumunan yang muncul dari simpatisan Habib Rizieq Shihab pada Kamis, 24 Juni 2021 kemarin.
Para simpatisan itu diketahui hendak menyaksikan sidang putusan Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, terkait perkara tes usap di RS Ummi Bogor.
Namun dalam video yang diunggah Husin Shihab, terlihat kerumunan yang diduga para simpatisan Habib Rizieq tengah dihadang oleh barisan polisi, yang berjaga.
Dengan situasi tersebut, Husin Shihab lantas menduga kerumunan itu akan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19.
"Tunggu 3-4 hari lagi dampak dari kerumunan ini," ucap Husin Shihab seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @HusinShihab pada Jumat, 25 Juni 2021.
Kondisi tersebut lantas membuat Husin Shihab menilai bahwa para simpatisan yang berkerumun itu sudah zalim, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
Terlebih lagi para simpatisan yang datang ini menurutnya membawa alasan agama, dan cinta kepada Rasulullah hingga Habib Rizieq.
"Menurut ane ini zolim, zolim pada diri sendiri dan orang lain. Terus mereka bawa2 agama, cinta rasul dan cinta mati sama Habib Rizieq," ucapnya menambahkan.
Sebab mereka menjadikan agama sebagai alasan, Husin Shihab pun melayangkan pertanyaan terkait ikhtiar menjauhi penyakit dalam agama Islam.
Baca Juga: Heran Hanya Habib Rizieq yang Ngaku Sehat Dipenjara, Christ Wamea: Gak Masuk Akal, di Mana Logikanya
"Emang Islam gak ngajari ikhtiar untuk menjauh dari penyakit ya? Naudzubillahi min dzalik!" ujar Husin Shihab mengakhiri cuitannya.
Seperti diketahui bersama, Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur telah menggelar sidang putusan terhadap Habib Rizieq atas kasus tes usap di RS UMMI pada Kamis, 24 Juni 2021 kemarin.
Banyak simpatisan Habib Rizieq yang hendak menyaksikan secara langsung proses sidang hingga memadati jalanan menuju PN Jakarta Timur.
Para polisi sebelumnya juga sudah berjaga-jaga dan mengamankan para simpatisan yang datang, dengan memeriksa mereka beserta kendaraannya.
Sejumlah kendaraan taktis hingga kawat berduri pun disiagakan untuk mencegah massa simpatisan Habib Rizieq, yang bergerak ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur.***