PR DEPOK – Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir mengomentari pernyataan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Daulay.
Ia menegaskan bahwa dirinya tidak ingin mendengar lagi adanya anggota dewan yang tidak mendapat perawatan ICU ketika terinfeksi Covid-19.
Saleh Daulay sebelumnya menduga bahwa anggota fraksi PAN, John Siffy Mirin meninggal dunia karena telat dibawa ke ICU.
Baca Juga: Kemenkes Perluas Jangkauan Layanan Telemedicine dan Obat Gratis ke Wilayah Bodetabek
Menurutnya, hal itu terjadi karena rumah sakit (RS) dinyatakan penuh menangani pasien Covid-19.
Atas pernyataan Saleh Daulay tersebut, Gus Nadir pun memberikan saran kepada para pejabat, baik eksekutif maupun legislatif melalui akun Twitter-nya.
“Saran aja nih utk para pejabat (eksekutif & legislatif),” kata Gus Nadir pada Rabu, 14 Juli 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Erick Thohir Sampaikan Kabar Duka, Mantan Menteri BUMN Sugiharto Tutup Usia
Di tengah pandemi Covid-19 yang serba sulit, ia pun menyarankan para pejabat untuk menahan diri dalam meminta hak-hak khusus.
“Di masa sulit ini, tahan diri utk minta hak2 khusus,” ujar dia menegaskan.
Menurut penilaiannya, para pejabat sudah seharusnya mengedepankan nasib rakyat terlebih dahulu.
“Kedepankan nasib rakyat,” tutur Gus Nadir lagi.
Tak hanya itu, ia pun mencontohkan sebuah pernyataan yang semestinya dilontarkan para pejabat.
“Misalnya lebih baik gini: ‘Saya gak mau lagi mendengar ada rakyat yang gak bisa masuk ICU karena penuh’. Ini lebih baik rasanya,” kata dia.
Sekadar informasi, kasus Covid-19 di dunia per Rabu 14 Juli 2021, Indonesia mencatatkan rekor ganda kasus harian dan kematian Covid-19 tertinggi di dunia.
Dengan demikian, Indonesia telah melampaui India sebagai episentrum pandemi Covid-19 di Asia.
Adapun kasus harian Covid-19 di Indonesia sendiri berada di atas angka 40.000 selama dua hari berturut-turut.***