Anies Pakai Jargon Ilmiah Tangani Covid-19, Dedek Prayudi: Apa? Sejak Awal Peti Mati dan Kuburan Dikedepankan?

17 Juli 2021, 07:35 WIB
Mantan Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi. /Instagram @uki_dedek

PR DEPOK – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan sejak awal pandemi Covid-19, Jakarta selalu menggunakan pendekatan ilimiah atau sains dalam membuat strategi penanganan.

Melalui akun Twitter pribadinya @aniesbaswedan pada Jumat, 16 Juli 2021, Anies membagikan survei serologi Covid-19, yakni separuh penduduk Jakarta terdeteksi memiliki antibodi Covid-19 atau pernah terinfeksi virus corona.

Anies menyebutkan Dinkes DKI Jakarta, TIM FKM-UI, Lembaga Eijkman dan CDC Indonesia melakukan survei serologi DKI Jakarta pada 15-31 Maret.

Baca Juga: Doakan Jaksa Nanang Gunaryanto, Musni Umar: Semoga Allah Ampuni Dosanya Telah Tuntut Habib Rizieq Dipenjara

Anies pun mengatakan bahwa perang melawan pandemi Covid-19 merupakan kerja panjang sehingga pemerintah membutuhkan kepercayaan dari masyarakat.

Cuitan Anies Baswedan. Twitter @aniesbaswedan

Perang melawan pandemi adalah kerja panjang, pemerintah butuh kepercayaan masyarakat agar bisa hadapi bersama. Sejak hari pertama strategi penanganan Covid-19 di Jakarta selalu mengedepankan transparansi dan berdasarkan pendekatan ilmiah,” ujarnya.

Jargon ilmiah yang kerap dilontarkan Anies ketika mengeluarkan data, rupanya menjadi sorotan mantan Juru Bicara PSI, Dedek Prayudi.

Baca Juga: Karyawan Gaji Dibawah Rp5 Juta akan dapat BSU PPKM Darurat Rp2,4 Juta, Begini Penjelasan Ketua DPD RI

Dedek Prayudi mengaku tak pernah mengerti maksud Anies tersebut. Pasalnya, kata dia, sejak awal pandemi gubernur hanya mengedepankan peti mati dan pemakaman.

Cuitan Dedek Prayudi. Twitter @Uki23

Saya gak pernah paham kalo pak @aniesbaswedan selalu pake jargon sains. Apanya yang sains, sejak awal segala peti mati & kuburan dikedepankan?” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @Uki23 pada Sabtu, 17 Juli 2021.

Dedek Prayudi juga menyinggung kegiatan panen raya yang dilakukan Anies beberapa waktu lalu ketika kasus Covid-19 di Jakarta meningkat.

Baca Juga: Sindir Menteri yang Ucap Semua dalam Kendali, Jansen Sitindaon: Saya Nonton Serial Sinetron 'Terkendali'

Sedangkan saat lonjakan kasus baru di depan mata malah sibuk panen di provinsi sebelah. Lab dan fasilitas tambahan juga dari pusat,” tuturnya.

Lebih lanjut Dedek Prayudi menanggapi cuitan terbaru Anies yang mengunggah foto sedang berada di pemakaman bersama warga.

Dalam cuitannya itu, Anies mengatakan mendatangi dua warga yang tengah berdoa kemudian ia ikut mengamininya.

Baca Juga: Demi Saul Niguez, Liverpool Bakal Tawarkan Dua Pemain Ini dalam Klausul Pembelian

Mengitari makam. Berdua. Perempuan berkerudung. Laki-laki berjaket ojol dengan kopiah putih. Berjongkok, tangan menengadah. Lantunan doa terdengar pelan. Saya datangi dan duduk melingkar bersama mereka. Ikut mengamini doa mereka,” kata Anies.

Sontak Dedek Prayudi menilai sikap Anies tersebut bukan berdasarkan ilmiah, melainkan hanya gimmick.

Cuitan Dedek Prayudi. Twitter @Uki23

Baru diomongin nemu ginian. Ini sih bukan sains, ini gimmick. Dalam komunikasi politik ini sebuah pendekatan emosional ber-type ‘haru biru,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler