Duga Covid-19 Varian Mu Mengurangi Efikasi Vaksin, Jubir Vaksinasi: Tak Perlu Khawatir, Sudah Ada Kajiannya

14 September 2021, 15:37 WIB
Ilustrasi Covid-19 varian Mu. /CDC/Pexels

PR DEPOK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memperkirakan bahwa virus Covid-19 Varian Mu akan mempengaruhi efektivitas dari vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir jika benar terjadi mutasi virus dari Covid-19 yang dapat mengurangi efikasi vaksin tersebut.

“Varian Mu ini diperkirakan akan mempengaruhi efektivitas dari vaksin. Tetapi tidak perlu khawatir karena sudah ada kajiannya,” ujar Nadia, dalam “Siaran Sehat Kesiapsiagaan Hadapi Varian Baru” yang terpantau daring di Jakarta, pada Senin, 14 September 2021.

Baca Juga: BPOM Ungkap Obat Herbal Sebagai Terapi Tambahan Bagi Pasien Covid-19 Masih dalam Tahap Penelitian

Lebih lanjut, Nadia menyatakan bahwa, hampir semua vaksin akan terpengaruh dengan adanya varian dari Covid-19 baik varian Alfa, varian Beta maupun varian Delta.

Hal tersebut dapat terjadi karena ketika virus mengalami mutasi, secara alamiah virus akan melakukan penyesuaian atau beradaptasi dengan keadaan.

Nadia menjelaskan bahwa ada empat hal yang akan terjadi dari mutasi virus, yaitu virus akan berubah menjadi lebih ganas yang kemudian akan memiliki sifat lebih cepat menular, virus akan meningkatkan tingkat keparahan, selanjutnya memperlambat respon pengobatan dan mempengaruhi efikasi vaksin.

Baca Juga: BPOM Ingatkan Penggunaan Susu Kental Manis Tidak untuk Diseduh, Rita: Kebiasaan yang Salah dan Harus Diubah

“Yang terakhir adalah mempengaruhi daripada efikasi vaksin. Tapi bisa juga mutasi itu dia melemahkan sendiri oleh virusnya. Tapi tentunya yang harus kita waspadai mutasi tadi menyebabkan si virus covid ini menjadi ganas,” kata Nadia, saat menjelaskan hal terakhir yang terjadi pada proses mutasi virus.

Nadia menegaskan, walaupun varian baru Covid-19 dapat menurunkan dan mempengaruhi vaksin, tetapi vaksin akan tetap mampu memberikan perlindungan pada orang yang telah divaksinasi.

“Walaupun dia menurunkan atau berpengaruh, tetap vaksin yang ada saat ini tetap memberikan proteksi kepada kita. Jadi tidak perlu ragu-ragu lagi, kita yakin bahwa vaksin ini memberikan proteksi kepada kita walaupun ada varian-varian atau mutasi virus ini,” ujar Nadia, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: KJP Plus Periode September 2021 Mulai Cair Hari Ini, Simak Berikut Jadwal Pencairannya secara Bertahap

Adapun Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dan Duta Perubahan Perilaku dr. Reisa Broto Asmoro menuturkan bahwa segala jenis varian Covid-19 dapat masuk hampir ke seluruh organ tubuh manusia.

“Sayangnya virus SARS-CoV-2 ini bisa masuk hampir ke seluruh organ tubuh kita. Karena hampir seluruh organ tubuh kita ada reseptornya, jadi di mana dia menyerang yang paling hebat biasa memunculkan gejala di situ bisanya lebih hebat,” kata dr. Reisa.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa varian-varian tersebut tidak terkait dengan varian tertentu secara spesifik.

Akan tetapi, secara umum virus SARS-CoV-2 tidak hanya menyerang paru-paru atau saluran pernafasan, tetapi juga bisa menyebar dan mempengaruhi organ tubuh lainnya pada tubuh seseorang.

Baca Juga: Bahas Langkah Penanganan Rudal Korut, Korea Selatan, AS, dan Jepang Lakukan Pertemuan di Tokyo

Dokter Reisa menyarankan agar masyarakat segera melakukan vaksinasi supaya segera membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) mengingat mutasi virus memiliki risiko yang berbahaya.

Hal ini dilakukan agar dapat mencegah terjadinya penularan dan mengurangi risiko kematian karena jenis varian baru akibat mutasi dari Covid-19.

“Jadi sekali lagi tidak perlu pilih-pilih vaksin. Gunakanlah vaksin yang saat ini sudah tersedia di sekitar kita. Karena perlindungan terbaik yang kita butuhkan adalah segera mungkin mendapat vaksinasi sehingga terciptalah kekebalan kelompok,” kata dr. Reisa.***

Editor: Erta Darwati

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler