PR DEPOK - Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Yan Harahap, menanggapi "gerakan tutup kuping" yang kini marak dilakukan oleh publik.
Yan Harahap menyoroti banyaknya pihak yang mulai mengikuti "gerakan tutup kuping" usai insiden santri yang dinyinyiri gara-gara menutup telinga karena tak ingin mendengar musik.
Dalam keterangan tertulis, Yan Harahap menyinggung pihak yang memulai isu "tutup telinga" ini sehingga kini menjadi viral dan justru menjadi bahan ejekan.
Baca Juga: 5 Pemain Real Madrid yang Cocok Bermain untuk Barcelona, Karim Benzema Salah Satunya
"Kalian yg memulai, ya kalian juga yang rasakan. Netizen dilawan," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @YanHarahap.
Dalam cuitannya tersebut, Yan Harahap juga menyertakan video yang menunjukkan sejumlah orang tengah menutup telinga.
Orang-orang tersebut menutup telinga ketika suara yang diduga rekaman pidato Presiden Jokowi diputar.
Baca Juga: Rocky Gerung Gemar Membaca Alquran, Said Didu: Sampai Halaman yang Penting Dia Beri Tanda
Untuk diketahui, belakangan muncul tagar di Twitter yang menyerukan gerakan tutup telinga.
Gerakan tersebut pertama kali dilakukan oleh aktivis ProDEM, Adamsyah Wahab atau Don Adam yang mengunggah video ke akun Twitter pribadinya.
Dalam video yang diunggahnya nampak ia bersama satu orang lainnya menutup telinga.
Don Adam menutup telinga ketika rekaman suara pidato yang diduga merupakan pidato Presiden Jokowi diputar.
Keterangan yang ia sematkan dalam cuitan tersebut pun diduga menyindir pihak yang sebelumnya berkomentar negatif terhadap santri yang tutup telinga dari musik.
"There's nothing wrong to have a lot of fun," tulis Don Adam.
Unggahannya inipun banyak menuai respons dari netizen, yang kebanyakan mendukung aksi Don Adam tersebut.
Usai video tersebut banyak dibagikan ulang oleh netizen, tagar #GerakanTutupKuping pun sempat menduduki jajaran trending di Twitter.
Viralnya gerakan tutup kuping ini berawal dari pernyataan Diaz Hendropriyono soal santri yang menutup telinga ketika mendengar musik.
Dalam komentarnya, Diaz mengaku kasihan lantaran anak-anak tersebut telah diberikan pendidikan yang salah sedari kecil.
Komentar Diaz inipun sontak menjadi kontroversi lantaran dianggap tak menunjukkan toleransi dan saling menghargai terhadap kepercayaan orang lain.***