PR DEPOK – Humas Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas beberapa waktu lalu mengenai Kementerian Agama (Kemenag) yang disebutnya adalah hadiah negara kepada Nahdlatul Ulama (NU).
Mustofa Nahrawardaya dalam keterangan tertulisnya menilai bisa saja Menag memang sangat polos ketika mengucapkan pernyataan tersebut.
“Tapi bisa jadi, Menteri Agama kita ini memang beneran polos saat ucapkan pernyataan ini,” kata Mustofa Nahrawardaya melalui akun Twitter @TofaTofa_id sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Mustofa Nahrawardaya menyebut pernyataan yang diucapkan Menag bisa saja merupakan hasil pendengaran di lingkaran komunitasnya.
“Apa yg diucapkan adalah hasil pendengaran di lingkaran komunitas beliau,” tuturnya.
Mustofa Nahrawardaya kemudian menganalogikan seperti teko yang pasti mengeluarkan benda sebagaimana isi yang ada di dalamnya.
“Ibarat teko, pasti mengeluarkan benda sebagaimana isi yang ada didalamnya. ~Pendapat Pribadi~,” tuturnya.
Baca Juga: Tanda-tanda Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 22 Dibuka, Segera Lengkapi Persyaratan Berikut
Sebagai informasi, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas memberikan pernyataan bahwa Kementerian Agama merupakan hadiah negara untuk Nahdlatul Ulama.
Pernyataan ini disampaikan Menag dalam kanal YouTube TV9 yang mengadakan webinar dengan tema ‘Santri Membangun Negeri’ WEBINAR INTERNASIONAL PERINGATAN HARI SANTRI 2021 RMI-PBNU.
“Kementerian Agama itu hadiah negara untuk NU secara khusus, bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU,” kata Menag.
Baca Juga: Dukung Pernyataan Ketua DPR Terkait Tes PCR, Susi Pudjiastuti: Ayo Mbak Puan Wakili Kami Masyarakat
Menag menyebut alasannya sebab NU memiliki peranan dalam menjadi juru damai pada peristiwa pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta.
Maka dari itu, Menag menilai bahwa wajar NU mendapatkan peluang yang besar di dalam tubuh Kemenag.***