PR DEPOK – Pemerintah belum lama ini berencana untuk menjadikan tes PCR menjadi syarat perjalanan untuk seluruh moda transportasi secara bertahap.
Kabar mengenai tes PCR ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dalam kanal YouTube Sekretariat Kepresidenan pada Senin, 25 Oktober 2021 kemarin.
“Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Nataru,” tutur Luhut dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kemudian menyoroti kabar penggunaan tes PCR ini.
Susi Pudjiastuti mempertanyakan bisa atau tidaknya harga tes PCR di Indonesia sama seperti yang ada di India.
“Harga PCR mau dipakai disemua moda transportasi. Bisakah harganya seperti India?,” kata Susi Pudjiastuti melalui akun @susipudjiastuti sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Lebih lanjut, Susi Pudjiastuti masih mempertanyakan mengapa Indonesia harus membayar tes PCR 4 kali hingga 10 kali lebih besar dan kini hanya turun sampai Rp300.000 saja.
Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gelombang 22 akan Segera Cair Usai Disambungkan ke Rekening, Simak Caranya
“Kenapa Kita di Indonesia harus bayar 4xnya .. bahkan 6x..sd 10x nya Kenapa dihimbau turun hanya sd Rp 300.000 ???,” tuturnya.
Susi Pudjiastuti kemudian menerangkan bahwa harga tes PCR hanya Rp96.000, sementara di Indonesia harganya selangit.
“India PCR Cuma Rp 96 Ribu, Di RI Kenapa Harganya Selangit?,” tuturnya.
Sebagai informasi, Pemerintah kota New Delhi sudah mematok harga terbaru untuk tes PCR yakni 500 rupee atau setara dengan Rp96.000.
Harga tes PCR di India ini turun dari sebelumnya mencapai 800 rupee atau setara dengan Rp150.000.
Bahkan untuk tes Antigen, pemerintah New Delhi hanya mematok harga senilai 300 rupee atau setara dengan Rp58.000.***